> >

Jokowi dan Sekjen PBB Bahas Situasi di Gaza, Indonesia Dukung Investigasi Pelanggaran Israel

Kompas dunia | 3 Desember 2023, 00:00 WIB
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Ruang Bilateral, Expo City Dubai, PEA, pada Sabtu (02/12/2023). (Sumber: BPMI Setpres/Laily Rachev)

DUBAI, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas perkembangan konflik Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, di Jalur Gaza, dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Sabtu (3/12/2023).

Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela konferensi iklim PBB (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab, itu, Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras kekejaman Israel termasuk serangan ke fasilitas sipil.

“Indonesia juga mendukung dilakukannya investigasi melalui mekanisme internasional terkait pelanggaran Israel di Gaza,” kata Jokowi kepada Guterres, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis Biro Pers Sekretariat Presiden RI, Sabtu.

Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia turut menyambut jeda kemanusiaan yang disepakati Israel-Hamas pada 24 November lalu.

Baca Juga: Korban Tewas Warga Sipil Gaza Langsung Tembus 15.200 usai Israel Kembali Bombardir Gaza

Namun, dia menegaskan bahwa kekerasan harus dihentikan secara permanen demi menjamin keselamatan warga sipil, sebagaimana tercantum dalam Resolusi 2712 Dewan Keamanan PBB.

"Bantuan kemanusiaan harus segera masuk ke Gaza dengan aman dan tanpa hambatan. Bersama dengan beberapa menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam, Menlu RI (Retno Marsudi) juga melakukan diplomasi intensif untuk Gaza,” tutur Presiden Jokowi.

Pada Jumat (1/12), Guterres mengungkapkan penyesalan yang mendalam karena pertempuran kembali terjadi di Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir sehari sebelumnya.

“Saya sangat menyesalkan operasi militer dimulai lagi di Gaza. Saya masih berharap jeda yang telah disepakati bisa diperpanjang,” kata Guterres di X.

Dia mengatakan bahwa kembalinya permusuhan semakin menunjukkan betapa pentingnya gencatan senjata kemanusiaan.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU