> >

Arab Saudi Tak Sejalan dengan AS Perangi Houthi, Terpecah dengan Negara Tetangganya

Kompas dunia | 21 Desember 2023, 14:18 WIB
Kelompok Houthi Yaman menyerang kapal kargo terkait Israel di rute pengiriman Laut Merah yang penting, Minggu (19/11/2023) dan menyandera 25 awaknya, memunculkan kekhawatiran bahwa ketegangan regional yang meningkat akibat perang Israel-Hamas kini bermain di medan maritim baru. (Sumber: AP Photo)

Perang tersebut dilakukan dalam upaya mengembalikan pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional, setelah digulingkan pada Revolusi 21 September.

Meski berada di kubu yang sama untuk melawan Houthi, kedua negara teluk tersebut kerap tak sependapat atas konflik agenda mereka di Yaman.

Hal itu terlihat dari Saudi yang mendukung milisi pro-pemerintah, sedangkan UEA jadi sponsor bagi kelompok separatis, Dewan Transisi Selatan (STC).

Pada Senin (18/12/2023), Pentagon telah mengumumkan formasi dari inisiatif keamanan multinasional yang disebut Operasi Penjaga Kemakmuran, diisi 10 negara. Termasuk di antaranya Bahrain, Inggris, Kanada, Prancis, Italia, dan Seychelles.

Baca Juga: Pemimpin Houthi Peringatkan AS, Bakal Serang Kapalnya di Timur Tengah jika Pilih Berperang

Gugus tugas tersebut bertujuan mengatasi eskalasi serangan sembrono Houthi yang berasal dari Yaman baru-baru ini.

Namun, Arab Saudi, UEA, serta Mesir tidak termasuk dalam koalisi tersebut.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Middle East Monitor


TERBARU