> >

Serangan Udara Israel Bunuh Komandan Senior Hizbullah di Lebanon, Perang Terbuka di Depan Mata?

Kompas dunia | 8 Januari 2024, 20:18 WIB
Sebuah serangan udara Israel di selatan Lebanon hari Senin, (8/1/2024) menewaskan Wissam Hassan al-Tawil, komandan senior pasukan Radwan dari kelompok Hizbullah, menurut seorang pejabat keamanan Lebanon. (Sumber: Middle East Monitor)

Blinken, setelah pembicaraan di Qatar, menyatakan kekhawatiran akan eskalasi konflik, mengatakan, "Ini adalah konflik yang bisa dengan mudah metastasis, menyebabkan lebih banyak ketidakamanan dan lebih banyak penderitaan."

Pada hari Sabtu, militer Israel melaporkan Hizbullah menyerang pangkalan pengendalian lalu lintas udara yang sensitif di Gunung Meron. Meskipun sistem pertahanan udara tidak terpengaruh, serangan ini dianggap sebagai salah satu yang paling serius dalam beberapa bulan terakhir.

Hizbullah menggambarkan serangan roket tersebut sebagai "tanggapan awal" terhadap pembunuhan seorang pemimpin Hamas tingkat tinggi, Saleh al-Arouri, di markas Hizbullah di Beirut pekan sebelumnya, yang diduga dilakukan oleh Israel.

Kepala Staf Militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, menyatakan tekanan militer terhadap Hizbullah meningkat, dan itu akan menjadi efektif "atau kita akan menghadapi perang lain." Pernyataan tersebut diikuti oleh pernyataan Juru Bicara Militer Laksamana Muda Daniel Hagari, yang menegaskan fokus Israel pada Pasukan Radwan elit Hizbullah akan menjauhkannya dari perbatasan.

Israel mencoba membatasi pertempuran di bagian utaranya, menyadari kemampuan militer Hizbullah jauh lebih unggul dibandingkan dengan Hamas. Namun, pemimpin Israel menyatakan kesabaran mereka mulai habis, dan mereka bersiap untuk menggunakan kekuatan jika ketegangan tidak dapat diselesaikan melalui diplomasi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan, "Saya menyarankan agar Hizbullah belajar apa yang sudah dipelajari oleh Hamas dalam beberapa bulan terakhir: Tidak ada teroris yang kebal. Kami bertekad untuk membela warga kami dan mengembalikan penduduk utara dengan selamat ke rumah mereka."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU