> >

Sebut Netanyahu Ingin Semua Sandera Israel Mati, Jurnalis Ini Dihukum

Kompas dunia | 14 Februari 2024, 14:34 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Sumber: Ronen Zvulun/Pool Photo via AP, File)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Seorang jurnalis dihukum setelah mengatakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ingin semua sandera Israel mati.

Jurnalis Israel, Gil Tamary mengungkapkan hal tersebut pada siaran langsung di Channel 13.

“Netanyahu tak mempunyai kepentingan nyata, tak ada inisiatif nyata untuk membebaskan para sandera,” katanya saat itu dikutip dari Arab News, Rabu (14/2/2024).

Baca Juga: Ancaman Bahaya Deepfake di Pemilu 2024, Diyakini Bakal Bisa Manipulasi Pemilih

“Ia ingin mereka semua mati karena alasannya sendiri, menjadi martir,” kata Tamary.

Ia pun menambahkan bahwa Netanyahu akan melawan perjanjian yang sebelumnya ia setujui.

“Netanyahu tak ingin membawa para sandera kembali hidup-hidup. Kami harus mengerti itu, kami harus menerimanya,” ucapnya.

Pernyataan itu membuat Tamary mendapat kritikan, dan ia pun langsung meminta maaf.

“Ini jelas bukan apa yang Netanyahu inginkan,” ujarnya dalam permintaan maaf tersebut.

Meski memicu kontroversi, Channel 13 menegaskan bahwa sang jurnalis akan kembali bekerja.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Arab News


TERBARU