> >

Israel Disebut Siap Serbu Rafah dalam 72 Jam Jika Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata

Kompas dunia | 30 April 2024, 21:05 WIB
Tentara Israel mengendarai tank melintasi perbatasan dari Jalur Gaza ke Israel, Selasa, 13 Februari 2024. Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, telah menewaskan lebih dari 29.000 warga Palestina. (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

Di bawah kesepakatan pada November 2023, 81 warga Israel dan 24 orang asing dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.

Sementara Dinas Pertahanan Sipil Palestina mengatakan lebih dari 10.000 orang masih tertimbun puing-puing bangunan di seluruh Jalur Gaza sejak dimulainya serangan Israel pada 7 Oktober 2023.

"Kami memperkirakan ada lebih dari 10.000 orang yang hilang di bawah puing-puing ratusan rumah yang hancur sejak dimulainya agresi (Israel)," bunyi pernyataan Dinas Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, Selasa.

Baca Juga: Inilah Pengadilan Pidana Internasional (ICC) yang Bikin Pemerintah Israel Ketar-ketir Khawatir

Sebuah kamp tenda yang menampung warga Palestina yang terusir dari tempat tinggal mereka karena serangan Israel, tampak di Rafah, Jalur Gaza pada Selasa, 27 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)

Pernyataan itu mencatat, orang-orang yang hilang tersebut tidak termasuk dalam daftar korban tewas yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, "oleh karena itu, jumlah syuhada melebihi 44.000."

Tim penyelamat mulai mengeluarkan mayat-mayat yang telah membusuk sepenuhnya, dari bawah puing-puing bangunan di utara Gaza, tambah Dinas Pertahanan Sipil Palestina.

"Peningkatan terus-menerus dari ribuan mayat di bawah puing-puing telah mulai menyebabkan penyebaran penyakit dan epidemi, terutama dengan dimulainya musim panas dan kenaikan suhu, yang mempercepat proses pembusukan."

Israel melancarkan serangan brutal terhadap Gaza, wilayah Palestina yang didudukinya sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, setelah serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Sementara lebih dari 34.500 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Baca Juga: Ketika Mahasiswa Seantero AS Bergerak Menentang Bombardir Israel di Gaza, Dipicu Polisi Masuk Kampus

Sedangkan lebih dari 77.700 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan makanan pokok akibat blokade Israel.

Lebih dari enam bulan setelah Israel melancarkan serangan, sebagian besar Gaza menjadi reruntuhan, mendorong 85 persen penduduknya menjadi pengungsi internal di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang dilakukan Israel, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Gaza di Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ).

Putusan sementara pada bulan Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Anadolu/Arab News


TERBARU