> >

Majelis Umum PBB Setujui Resolusi Peringatan Tahunan Genosida Srebrenica 1995 walau Ditentang Serbia

Kompas dunia | 24 Mei 2024, 07:13 WIB
Bunga mawar di monumen dengan nama-nama korban genosida Srebrenica di Memorial Center, Potocari, Bosnia, Rabu, 22 Mei 2024. Pada 23 Mei, Majelis Umum PBB menetapkan 11 Juli sebagai Hari Internasional Refleksi dan Peringatan Genosida Srebrenica 1995. (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS TV - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, hari Kamis, 23/5/2024, menyetujui resolusi untuk menetapkan hari peringatan tahunan bagi genosida tahun 1995 yang menewaskan lebih dari 8.000 Muslim Bosnia oleh Serbia Bosnia. Keputusan ini ditentang keras oleh Serbia yang khawatir akan dicap sebagai pendukung genosida.

Pemungutan suara di Majelis Umum beranggotakan 193 negara menghasilkan 84 suara setuju, 19 menolak, dan 68 abstain. Banyak negara khawatir keputusan ini akan mempengaruhi upaya rekonsiliasi di Bosnia yang terpecah.

Resolusi menetapkan 11 Juli sebagai "Hari Internasional Refleksi dan Peringatan Genosida 1995 di Srebrenica," yang akan diperingati setiap tahun mulai dua bulan ke depan.

Resolusi ini disponsori oleh Jerman dan Rwanda, dan tidak menyebutkan Serbia sebagai pelaku. Namun, hal ini tidak menghentikan kampanye lobi intens untuk menolak resolusi oleh Presiden Serbia Bosnia, Milorad Dodik, dan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic.

Pada 11 Juli 1995, pasukan Serbia Bosnia menyerang daerah aman yang dilindungi pasukan PBB asal Belanda di Srebrenica. Mereka memisahkan setidaknya 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim Bosniak dari istri, ibu, dan saudara perempuan mereka, lalu membantai mereka. Warga yang mencoba melarikan diri dikejar melalui hutan dan pegunungan di sekitar kota.

Pembunuhan di Srebrenica merupakan puncak berdarah dari perang Bosnia 1992-1995, terjadi setelah pecahnya Yugoslavia yang memicu hasrat nasionalis dan ambisi teritorial yang mempertemukan Serbia Bosnia melawan dua populasi etnis utama lainnya, yaitu Kroasia dan Muslim Bosniak.

Serbia dan Serbia Bosnia membantah genosida terjadi di Srebrenica meskipun dua pengadilan PBB telah menegaskannya.

Dodik, yang merupakan presiden Republika Srpska, bagian Serbia dari Bosnia yang mencakup sekitar setengah wilayahnya, hari Rabu di platform media sosial X mengatakan resolusi PBB ini dipaksakan oleh pendukung Muslim Bosniak dan akan memecah negara. Dia menyarankan pemerintahannya akan memisahkan diri dari Bosnia jika resolusi ini disetujui.

Baca Juga: Penyintas Genosida Srebrenica Bosnia Desak Mahkamah Internasional Hentikan Kejahatan Israel di Gaza

Seorang wanita berdoa di pemakaman peringatan di Potocari, dekat Srebrenica, Bosnia, Selasa, 7 Juli 2020. Pada 23 Mei, Majelis Umum PBB menetapkan 11 Juli sebagai Hari Internasional Refleksi dan Peringatan Genosida Srebrenica 1995. (Sumber: AP/Kemal Softic)

Dodik beberapa kali mengancam untuk memisahkan wilayah yang dikendalikan Serbia dari Bosnia dan bergabung dengan Serbia. Dia dan beberapa pejabat Serbia Bosnia lainnya berada di bawah sanksi AS dan Inggris sebagian karena mengancam rencana perdamaian AS yang mengakhiri perang Bosnia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU