> >

Israel Klaim Tewaskan 17 Personel Hamas di Sekolah PBB, Otoritas Gaza Bantah: Semuanya Warga Sipil

Kompas dunia | 9 Juni 2024, 01:05 WIB
Seorang anak Palestina menyaksikan dampak serangan Israel terhadap sekolah milik PBB yang menewaskan puluhan orang di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza, Kamis, 6 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Salah satu nama yang disebut Israel sebagai petempur adalah seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, Shaheen Mahmoud Ibrahim Abu Sharif, menurut catatan rumah sakit.

Dua anak laki-laki dalam daftar kamar mayat, berusia 10 dan 14 tahun, punya nama yang menunjukkan mereka adalah anak dari seorang pria yang diidentifikasi Israel sebagai petempur yang tewas, meskipun namanya tidak tercantum dalam daftar korban tewas rumah sakit.

AP tidak dapat mengkonfirmasi secara independen apakah ada nama dalam daftar Israel yang merupakan petempur. Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai perbedaan ini pada Jumat malam.

Serangan di kamp pengungsi Nuseirat hari Kamis membunuh lebih dari 33 orang di dalam sekolah PBB, termasuk tiga perempuan dan sembilan anak-anak, menurut laporan di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah.

Israel hari Kamis mengeklaim sekitar 30 petempur Hamas berada di dalam sekolah saat itu, berkilah tidak mengetahui adanya korban sipil.

Sekitar 6.000 orang berlindung di sekolah saat itu, menurut Philippe Lazzarini, kepala badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina. Lebih dari 36.700 orang Palestina telah tewas di Gaza sejak awal Oktober tahun lalu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 83.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang terbaru memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota Rafah di selatan, di mana lebih dari 1 juta orang Palestina telah mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diinvasi pada 6 Mei.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press / Anadolu


TERBARU