> >

Takut Serangan Rusia, Ukraina Disebut Simpan Sebagian Jet Tempur F-16 di Pangkalan Negara NATO

Kompas dunia | 11 Juni 2024, 01:05 WIB
PM Belgia Alexander De Croo, kanan, dan Menhan Belgia Ludivine Dedonder, kiri, berpose bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di depan sebuah F-16 di bandara militer Melsbroek di Brussels, pada 28 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

Pada Senin, Andrei Kartapolov, ketua komite pertahanan di majelis rendah Parlemen Rusia, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa pangkalan NATO yang menampung F-16 Ukraina akan menjadi "target sah" jika pesawat tersebut digunakan untuk menyerang Rusia.

F-16 memerlukan standar tinggi landasan pacu dan hangar yang diperkuat untuk melindungi mereka dari serangan di darat. Tidak jelas berapa banyak pangkalan udara Ukraina yang memenuhi persyaratan ini, dan Rusia pasti akan segera menargetkan beberapa pangkalan yang bisa menampungnya begitu jet tiba.

Holubtsov mengatakan bahwa F-16 akan membantu melindungi wilayah garis depan dan perbatasan dari bom luncur pandu presisi Rusia yang menyebabkan kerusakan besar pada pasukan dan daerah pemukiman, termasuk Kharkiv. Bom luncur adalah bom era Soviet yang dilengkapi dengan sistem panduan presisi dan diluncurkan dari pesawat yang terbang di luar jangkauan pertahanan udara.

"Saya pikir kita akan berhasil, pertama-tama, mendorong mundur pesawat yang menjatuhkan bom luncur lebih jauh dari garis kontak," katanya. "Jika kita berhasil mendorong mereka mundur setidaknya 30-50 kilometer lagi, ini sudah bisa dianggap sebagai titik balik dan pencapaian di ruang udara."

Sekutu Barat Ukraina berusaha memperkuat dukungan militer untuk Kiev saat pasukan Rusia melancarkan serangan di garis depan sepanjang lebih dari 1.000 kilometer, memanfaatkan keterlambatan bantuan militer AS. Ukraina saat ini berjuang untuk menahan serangan Rusia di dekat kota terbesar kedua, Kharkiv, hanya 30 kilometer dari perbatasan Rusia.

AS dan sekutu NATO lainnya menanggapi ofensif Rusia terbaru dengan mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang mereka kirimkan ke Kiev untuk melakukan serangan terbatas di dalam Rusia. Keputusan ini berpotensi menghambat kemampuan Moskow memusatkan pasukannya untuk serangan yang lebih besar di dekat Kharkiv dan di daerah perbatasan lainnya.

Pekan lalu, Putin memperingatkan bahwa Moskow "punya hak" untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat di seluruh dunia. "Jika mereka memasok (senjata) ke zona tempur dan menyerukan penggunaan senjata ini menghantam wilayah kita, mengapa kita tidak punya hak untuk melakukan hal yang sama?" kata Putin.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU