> >

China Bereaksi Keras terhadap Pernyataan G7, Menyebutnya Fitnah dan Penuh Arogansi

Kompas dunia | 18 Juni 2024, 14:24 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyebut pernyataan G7 memfitnah dan menyerang China, mengulang klise yang tanpa dasar fakta, hukum, dan moral, serta penuh arogansi, prasangka, dan kebohongan. (Sumber: Kementerian Luar Negeri China)

Baca Juga: G7 Beri Peringatan Keras ke China, Siapkan Sanksi jika Terus Dukung ke Mesin Perang Rusia

Para pemimpin negara-negara G7 dan Uni Eropa di Italia pada 14 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Tarif Masuk Mobil Listrik China ke Eropa

Pada minggu yang sama ketika Uni Eropa memperingatkan tarif masuk untuk mobil listrik China, pernyataan G7 juga menyoroti "kapasitas berlebih yang merugikan" dari China.

Uni Eropa, yang hadir sebagai mitra tidak resmi dalam pertemuan G7, dan negara-negara lainnya berpendapat subsidi besar dari China, terutama di sektor energi hijau, bisa membanjiri pasar global dengan barang murah.

"Kami khawatir dengan kebijakan non-pasar dan penargetan industri secara berkelanjutan oleh China yang menyebabkan dampak negatif global, distorsi pasar, dan kapasitas berlebih yang merugikan di berbagai sektor," kata G7 dalam pernyataannya.

China membantah kekhawatiran tersebut. Lin mengatakan spekulasi G7 tentang kapasitas berlebih "sepenuhnya menyimpang dari fakta objektif dan hukum ekonomi."

Ia menambahkan, spekulasi ini "menciptakan alasan untuk proteksionisme dan merusak upaya transisi hijau dan kerja sama perubahan iklim."

Lin juga menuduh G7 sebagai "alat politik untuk menjaga hegemoni Amerika Serikat dan Barat." Ia mengatakan G7 "tidak mewakili komunitas internasional."

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Straits Times, Kementerian Luar Negeri China


TERBARU