> >

Pemimpin Hizbullah Jelaskan Serangan ke Israel Hari Minggu, Ungkap Itu Belum Seberapa

Kompas dunia | 26 Agustus 2024, 18:50 WIB
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah berpidato di depan pendukungnya di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 2014.Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengungkapkan alasan gerakannya baru sekarang luncurkan serangan balasan terhadap Israel atas pembunuhan komandan sayap bersenjatanya, Fuad Shukr, yang itupun belum seberapa, kata Nasrallah (Sumber: AP Photo)

BEIRUT, KOMPAS TV - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengungkapkan alasan gerakannya baru sekarang luncurkan serangan balasan terhadap Israel atas pembunuhan komandan sayap bersenjatanya, Fuad Shukr, yang itupun belum seberapa, 

Menurut Nasrallah, seperti dilaporkan TASS, Senin (26/8/2024), pada Minggu (25/8) kemarin, Hizbullah memutuskan untuk bertindak terpisah dari sekutunya yang lain, dengan pertimbangan "sendiri yang akan diungkapkan kemudian."

Nasrallah menjelaskan serangan balasan tersebut tadinya ditunda karena beberapa alasan, termasuk pembicaraan gencatan senjata Gaza yang sedang berlangsung.

"Gerakan ini sebenarnya siap membalas segera setelah Fuad Shukr dibunuh, tetapi kami memahami Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, telah bersiap menghadapi respons kami pada saat itu, dan setiap tindakan terburu-buru dalam keadaan seperti itu akan berarti kekalahan," katanya, seperti dikutip oleh saluran televisi Al Manar.

Selain itu, Nasrallah menyebut penundaan ini penting untuk memberikan kesempatan bagi negosiasi Gaza.

Meskipun Nasrallah menyatakan  penundaan serangan balasan ke Israel tidak menguntungkan bagi Lebanon, ia menekankan penundaan justru menghajar ekonomi Israel.

"Hizbullah memutuskan untuk bertindak terpisah dari sekutunya dalam Poros Perlawanan yang mencakup Iran, faksi-faksi radikal Palestina, dan gerakan Ansar Allah (Houthi) Yaman. Anggota Poros Perlawanan lainnya akan memutuskan bagaimana merespons Israel secara independen," tegasnya.

Baca Juga: Hizbullah Klaim Berhasil Serang Situs Intelijen Militer Israel, Negosiasi Gencatan Senjata Berlanjut

Pemakaman tentara Israel yang tewas dalam serangan balasan Hizbullah, hari Minggu, 25/8/2024. (Sumber: AP Photo )

Situasi di Timur Tengah Memanas

Situasi di Timur Tengah kembali memanas pada Minggu malam ketika Israel menyerang sasaran Hizbullah di Lebanon untuk mencegah potensi serangan roket ke wilayah Israel. Namun, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan lebih dari 320 roket ke Israel sebagai respons awal atas pembunuhan Fuad Shukr di Beirut. Setelah itu, Hizbullah menyatakan tahap pertama dari operasinya telah selesai.

Nasrallah mengungkapkan serangan Hizbullah menargetkan pangkalan militer Israel di Glilot, sekitar 1,5 kilometer dari Tel Aviv.

"Ketika kami merencanakan pembalasan, kami memutuskan untuk tidak menargetkan fasilitas sipil dan penduduk sipil tetapi sasaran militer di dekat Tel Aviv yang terkait dengan pembunuhan [komandan sayap bersenjata Hizbullah] Fuad Shukr. Kami memutuskan bahwa pangkalan Glilot yang akan diserang," kata Nasrallah, seperti dikutip oleh Al Manar.

Menurut Nasrallah, pangkalan ini dipilih karena menjadi markas unit 8200 dari intelijen militer Israel, yang bertanggung jawab atas organisasi pembunuhan politik.

Nasrallah menambahkan operasi Hizbullah terdiri dari dua tahap: peluncuran lebih dari 300 roket secara bersamaan dan penggunaan drone.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : TASS / Associated Press


TERBARU