> >

Pemimpin Hizbullah Jelaskan Serangan ke Israel Hari Minggu, Ungkap Itu Belum Seberapa

Kompas dunia | 26 Agustus 2024, 18:50 WIB
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah berpidato di depan pendukungnya di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 2014.Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengungkapkan alasan gerakannya baru sekarang luncurkan serangan balasan terhadap Israel atas pembunuhan komandan sayap bersenjatanya, Fuad Shukr, yang itupun belum seberapa, kata Nasrallah (Sumber: AP Photo)

"Kami berhasil mengalihkan perhatian sistem pertahanan udara Iron Dome [Israel], dan beberapa drone kami, menurut informasi kami, berhasil mencapai sasarannya, meskipun musuh mencoba menutup-nutupi fakta ini," katanya.

Nasrallah juga menambahkan Hizbullah tidak menggunakan rudal balistik dalam serangan ini, tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaannya di masa depan.

Baca Juga: Konflik Besar Meletus di Perbatasan Lebanon: Israel Gempur 40 Titik, Hizbullah Kirim Ratusan Roket

Daftar roket dan rudal yang dimiliki Hizbullah menurut laporan lembaga pemikir Barat. Hizbullah adalah kelompok bersenjata paling berpengaruh di Timur Tengah, terkenal karena kemampuan militernya dan tujuan strategis yang luas. Inilah peta kekuatan militer dan kemampuan senjata Hizbullah bila perang terbuka melawan Israel saat ini. (Sumber: CSIS / Kompas TV)

Hizbullah Nyatakan Balasan atas Pembunuhan Shukr Berhasil

Hizbullah menyatakan mereka berhasil melakukan balasan atas pembunuhan komandan sayap bersenjata mereka, Fuad Shukr.

"Pembalasan atas pembunuhan Shukr berhasil, seperti yang kami rencanakan. Mereka yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di selatan negara, sekarang bisa kembali ke rumah," ungkap Nasrallah.

Namun, Nasrallah tidak menutup kemungkinan jika Hizbullah tidak puas dengan hasil operasinya dan reaksi Israel, mereka "memiliki hak untuk merespons Israel sekali lagi."

Pemimpin Hizbullah ini juga menegaskan gerakannya "akan terus membela Jalur Gaza dan rakyatnya, serta seluruh Palestina, apapun keadaan dan korban yang jatuh."

Nasrallah menambahkan operasi pada Minggu "direncanakan dan dilaksanakan meskipun ada tekanan besar terhadap Lebanon."

Dia menyebut tindakan Hizbullah bisa menguntungkan pihak Palestina selama negosiasi gencatan senjata Gaza, dan mengirim pesan yang jelas kepada Israel dan Amerika Serikat bahwa "segala upaya untuk membungkam mereka yang mendukung Gaza akan gagal, terutama di Lebanon."

Adapun serangan pada 25 Agustus terjadi saat para negosiator bertemu di Kairo dalam upaya terakhir untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.

Militer Israel mengatakan telah menggagalkan serangan yang lebih besar dengan serangan udara pre-emptive setelah menilai bahwa Hizbullah sedang bersiap meluncurkan serangan besar-besaran, menggunakan 100 jet untuk menyerang lebih dari 40 lokasi peluncuran Hizbullah di Lebanon selatan.

 

Serangan tersebut menghancurkan ribuan peluncur yang sebagian besar ditujukan ke Israel utara namun juga menargetkan beberapa wilayah tengah, menurut militer Israel.

Hizbullah menolak pernyataan Israel bahwa serangan mereka digagalkan dengan serangan pre-emptive, dengan mengatakan mereka berhasil meluncurkan drone sesuai rencana dan respons mereka atas pembunuhan Shukr akan membutuhkan "waktu yang lebih lama."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : TASS / Associated Press


TERBARU