Saat PM Palestina Minta Tolong Gerakan Non-Blok Bertindak Nyata, Desak Israel Bertanggungjawab
Kompas dunia | 24 September 2024, 12:25 WIBMustafa menekankan Gerakan Non-Blok telah berulang kali menegaskan dukungannya melalui deklarasi yang dikeluarkan pada KTT dan pertemuan tingkat menteri, termasuk yang terbaru di Kampala, Uganda.
Dalam pidatonya, Mustafa menyoroti momen kritis bagi rakyat Palestina, menggambarkan situasi ini sebagai titik eksistensial terburuk sejak peristiwa Nakba 1948. Ia menegaskan hak-hak sah rakyat Palestina, termasuk hak untuk kembali dan menentukan nasib sendiri, terus ditolak, sementara mereka mengalami pengusiran paksa, pembersihan etnis, kolonisasi, penindasan, apartheid, dan genosida akibat pendudukan Israel.
Mustafa juga mengutuk kekejaman, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.
"Israel telah menyebabkan kematian, kehancuran, dan trauma yang tak terkatakan bagi rakyat kami di Jalur Gaza, secara brutal menyerang setiap aspek kehidupan dan mengubahnya menjadi kuburan massal bagi seluruh keluarga, serta menciptakan bencana kemanusiaan," katanya.
Populasi di Gaza, yang terjebak dalam pengepungan, menghadapi kelaparan, penyakit, dan penderitaan yang tak terbayangkan. Mustafa juga menyoroti rencana aneksasi Israel yang dipercepat, pencurian tanah dan sumber daya, pengusiran paksa rakyat Palestina, serta perluasan koloni ilegal.
Mustafa mengakhiri pidatonya dengan membahas peningkatan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel dan kolonialis ekstrem di seluruh Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Situasi, menurutnya, semakin memburuk dari hari ke hari.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : WAFA Palestine