Kritik Tajam Lavrov terhadap Rencana Perdamaian Zelensky: Kegilaan yang Menambah Ketegangan di Eropa
Kompas dunia | 1 November 2024, 01:05 WIBLavrov menyatakan bahwa NATO kini berusaha menegaskan dominasi militernya, tidak hanya di Eropa tetapi juga di kawasan timur Eurasia. "NATO menyusup ke kawasan ini dengan dalih strategi Indo-Pasifik, yang merusak mekanisme inklusif," ujarnya.
Sementara itu, Moskow melihat bahwa rezim Kiev semakin “gelisah” akibat perkembangan di medan perang yang tidak menguntungkan, seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
“Situasi di garis depan sudah jelas dan nyata; semua orang di negara kita bisa melihatnya, dan negara-negara Barat juga mencatat bagaimana peristiwa ini berlangsung,” kata Peskov. Ia menambahkan, “tren saat ini membuat rezim Kiev semakin cemas.”
Peskov menduga bahwa kecemasan inilah yang mendorong Zelenskyy untuk meminta Amerika Serikat memasok rudal jarak jauh Tomahawk, sebagaimana dilaporkan oleh media Barat. Ia juga menyoroti upaya Zelensky untuk melegitimasi keterlibatan militer Barat di Ukraina.
“Jelas, semua ‘rencana perdamaian’ dan ‘rencana kemenangan’, baik yang terbuka maupun tertutup, pada dasarnya adalah upaya Kiev untuk menarik negara-negara Barat lebih dalam ke dalam konflik dan melegitimasi keterlibatan tersebut,” kata juru bicara Kremlin itu. “Inilah tujuan utama dari manuver-manuver ini, dan kami melihatnya demikian,” tutupnya.
Pada tanggal 31 Oktober 2024, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sesi khusus untuk membahas pasokan senjata Barat ke Ukraina, atas permintaan Rusia. Beberapa negara Barat telah memasok senjata ke Ukraina sejak 2014, menyusul kudeta di Kiev, dan pasokan tersebut meningkat setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada Februari 2022.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS