Penuh Haru, 5 Sandera Asal Thailand Dibebaskan Hamas dalam Kondisi Cukup Baik
Kompas dunia | 31 Januari 2025, 09:26 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV — Lima orang sandera asal Thailand yang dibebaskan Hamas pada Kamis (30/1/2025) berada dalam kondisi cukup baik, meskipun mengalami beberapa masalah kesehatan. Kebebasan mereka pun disambut tangis haru keluarga.
Dr. Osnat Levzion-Korach, Direktur Pusat Medis Shamir di dekat Tel Aviv, tempat kelima sandera tersebut kini dirawat, mengatakan bahwa mereka dalam kondisi yang cukup baik. Meskipun demikian, ketika disandera dan ditahan, mereka ditempatkan di ruang bawah tanah sehingga tidak terpapar sinar matahari untuk waktu yang cukup lama.
Dokter mengatakan mereka tidak terlihat kekurangan gizi dan usia yang masih muda membantu mereka bertahan hidup.
Meskipun demikian, ibu salah satu sandera yang dibebaskan tidak mengenali anaknya ketika dibebaskan. Menurut ibunya, Surasak Rumnao, 32, kini terlihat lebih pucat dan ‘bengkak’.
"Saya sangat senang sampai-sampai saya tidak bisa makan apa pun. Ayahnya membawakan makanan untuk saya, tetapi saya tidak mau makan sama sekali," kata sang ibu yang bernama Khammee Lamnao seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Hamas Bebaskan 8 Sandera Hari Ini, di Antaranya Ada 5 Warga Thailand
Kini kelima sandera asal Thailand yang dibebaskan itu akan menghabiskan waktu selama beberapa hari di sebuah rumah sakit di Israel untuk menjalani tes medis dan memulihkan diri.
Selain dari mereka, tiga warga Israel juga dibebaskan pada hari Kamis, dan Israel membebaskan 110 tahanan Palestina dalam pertukaran tersebut.
Kelima sandera asal Thailand itu bernama Surasak Rumnao, 32, Watchara Sriaoun, 33, Sathian Suwannakham, 35, Pongsak Thaenna, 36, dan Bannawat Saethao, 27.
Kelompok militan Hamas menculik 31 warga negara Thailand dalam serangan di Israel selatan, pada 7 Oktober 2023. Warga Thailand merupakan kelompok orang asing terbesar yang ditawan. Banyak pekerja pertanian asal Thailand yang tinggal dan bekerja di kompleks di pinggiran kota-kota Israel selatan, tempat milisi Hamas menyerbu pada tahun 2023.
Dalam gencatan senjata sebelumnya, yaitu pada November 2023, sebanyak 23 warga negara Thailand dibebaskan dalam kesepakatan yang dinegosiasikan antara Thailand dan Hamas, dengan bantuan dari Qatar dan Iran.
Menurut Kementerian Luar Negeri Thailand, sebanyak 46 warga negara Thailand telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk dua warga negara Thailand yang tewas pada 7 Oktober 2023 dan jenazah mereka kemudian dibawa ke Gaza.
Duta Besar Thailand untuk Israel, Pannabha Chandraramya, mengatakan bahwa dia memfasilitasi sambungan video antara para sandera dan keluarga mereka setelah tiba di rumah sakit. Menurutnya, kontak pertama dengan keluarga terjalin dengan sangat emosional. Mereka berteriak gembira dan menangis haru.
Baca Juga: Penampakan Helikopter Israel Jemput 3 Sandera yang Dibebaskan Hamas
Dubes Pannabha mengatakan bahwa itu adalah salah satu hari paling bahagia dalam hidupnya, melihat pembebasan para sandera hanya seminggu sebelum ia mengakhiri masa jabatan duta besar selama lima tahun.
Namun demikian, Pannabha mengatakan hingga kini tidak ada informasi tentang sandera Thailand terakhir yang tersisa di Gaza, Nattapong Pingsa, maupun dua pekerja Thailand yang jenazahnya dibawa ke Gaza.
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra berterima kasih kepada Qatar, Mesir, Iran, Turki, Amerika Serikat, Israel, dan Palang Merah, karena membantu merundingkan pembebasan warga Thailand dalam kesepakatan terpisah dari gencatan senjata Israel-Hamas. Ia mengatakan Menteri Luar Negeri Thailand akan mengunjungi Israel akhir pekan ini untuk bertemu dengan para sandera yang dibebaskan.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Associated Press