> >

Mengenal Sindrom Baby Blues yang Dialami usai Melahirkan, Simak Gejala dan Cara Mengatasinya

Kesehatan | 6 September 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi bayi. (Sumber: Picsea on Unsplash)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi banyak ibu baru, periode pascapersalinan bisa menjadi pengalaman yang penuh perasaan campur aduk.

Salah satu tantangan yang sering dihadapi adalah kondisi yang dikenal sebagai "baby blues."

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu baby blues, gejalanya, penyebabnya, dan beberapa cara mengatasinya.

Baca Juga: 10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan yang Dapat Dilakukan di Pagi Hari

Apa Itu Sindrom Baby Blues?

Baby blues adalah sindrom yang sering terjadi pada ibu baru beberapa hari setelah melahirkan.

Meskipun tidak bisa diprediksi dengan pasti kapan sindrom ini akan muncul, kebanyakan wanita mengalami baby blues segera setelah melahirkan.

Menurut NCT (National Childbirth Trust), gejala baby blues biasanya meliputi perasaan sedih yang berlangsung sesaat setelah melahirkan.

Baca Juga: Ramai Video Upaya Ibu Lempar Anak di Rel Kereta Api, Ini 8 Cara Bantu Baby Blues Syndrome

Gangguan ini dapat memburuk pada hari ketiga dan keempat setelah melahirkan, namun cenderung berlangsung selama 10 hingga 14 hari.

Jika gejala baby blues tidak membaik setelah dua minggu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Penyebab Baby Blues

Meskipun penyebab pasti baby blues belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor yang mungkin memainkan peran dalam munculnya kondisi ini meliputi:

Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang cepat setelah melahirkan dapat memengaruhi suasana hati ibu.

Stres Merawat Bayi

Merawat bayi baru lahir bisa sangat menantang dan stres. Perubahan besar dalam hidup dan perasaan cemas adalah hal yang umum.

Kurang Tidur

Perawatan bayi pada malam hari dapat menyebabkan kurang tidur, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental.

Baca Juga: Ini Bahaya Malas Gerak alias Mager, Salah Satunya Dapat Menyebabkan Kematian!

Gejala Baby Blues

Baby blues ditandai oleh sejumlah gejala, berikut beberapa ciri-cirinya sebagaimana dikutip dari Healthline.

  • Merasa sedih atau menangis karena hal-hal kecil.
  • Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung.
  • Merasa tidak terikat dengan bayi Anda.
  • Kehilangan bagian dari kehidupan sebelum melahirkan, seperti kebebasan untuk pergi keluar dengan teman-teman.
  • Merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi.
  • Merasa gelisah atau mengalami insomnia, meskipun merasa lelah.
  • Mengalami kesulitan membuat keputusan yang mudah atau berpikir jernih.

Baca Juga: Kulit Awet Muda dengan Minyak Kelapa, Simak Cara Menggunakan dan Efek Sampingnya

Cara Mengatasi Baby Blues

Meskipun baby blues umumnya akan mereda dengan sendirinya, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh ibu baru untuk merasa lebih baik selama periode ini.

Cobalah untuk tidur sebanyak yang Anda bisa, bahkan jika itu hanya tidur singkat. Selain itu jangan ragu untuk mencari bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman-teman Anda.

Jika merasa bosan atau tertekan, bicaralah dengan seseorang yang Anda percayai. Berbicara tentang perasaan Anda dapat membantu meredakan tekanan.

Baca Juga: 10 Makanan yang Cocok Sebagai Menu Diet Sehat, Mudah Ditemukan di Pasar!

Temukan aktivitas yang Anda sukai dan nikmati untuk mengalihkan pikiran dari perasaan negatif atau melakukan pembicaran dengan pasangan atau pendamping Anda. Membangun ikatan emosional yang kuat dapat membantu mengatasi baby blues.

Ingatlah bahwa baby blues adalah kondisi yang umum dan sementara. Jika gejala terus berlanjut atau memburuk setelah dua minggu, segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Healthline


TERBARU