Apa Itu Popcorn Brain? Simak 5 Dampak Negatifnya
Kesehatan | 31 Januari 2025, 05:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV- Popcorn brain atau otak popcorn adalah kondisi ketika otak terganggu akibat paparan berlebihan konten digital.
Kondisi ini menyebabkan seseorang sulit fokus, cepat berpindah dari satu pikiran ke pikiran lain, dan mengalami gangguan konsentrasi.
Dilansir laman Mayo Clinic, istilah popcorn brain menggambarkan kondisi di mana otak seseorang terus-menerus berpindah dari satu pemikiran ke pemikiran lain dengan sangat cepat, layaknya biji jagung yang meletus saat dipanaskan.
Pikiran yang tersebar ini menghambat fokus, mengganggu konsentrasi, serta menurunkan produktivitas.
Tak hanya mengganggu fokus, popcorn brain juga berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa dampak negatif popcorn brain.
Baca Juga: Apa Itu Brain Rot dan Cara Mengatasinya? Cek 4 Kebiasaan Sederhana Ini
5 Dampak Negatif Popcorn Brain
1. Stres dan kecemasan
Dampak negatif popcorn brain yang pertama adalah stres dan kecemasan. Pasalnya, otak yang terus-menerus distimulasi dengan informasi baru tanpa henti dapat meningkatkan stres dan kecemasan.
Beban mental yang tinggi membuat otak sulit untuk beristirahat, sehingga memperburuk kondisi psikologis seseorang.
2. Gangguan tidur
Penggunaan ponsel sebelum tidur berisiko mengganggu pola tidur seseorang. Hal ini disebabkan oleh paparan cahaya biru dari layar perangkat digital yang dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Akibatnya, kualitas tidur menurun dan seseorang lebih rentan mengalami kelelahan serta gangguan kesehatan lainnya.
3. Sulit fokus
Orang yang mengalami popcorn brain akan sulit untuk berkonsentrasi pada satu tugas atau pemikiran dalam waktu yang lama. Mereka akan mudah teralihkan oleh gangguan-gangguan kecil, seperti notifikasi ponsel atau suara bising.
Baca Juga: Brain Rot Diakibatkan Kecanduan Scrolling, Dampaknya Bisa Merusak Otak, Mental, Serta Emosi
4. Penurunan daya ingat
Otak yang terbiasa dengan rangsangan instan, akan mengalami kelelahan kognitif, sehingga sulit untuk memproses informasi secara efektif. Akibatnya, daya ingat menurun karena informasi tidak tersimpan dengan baik.
Selain itu, proses mengingat membutuhkan waktu untuk memahami, mengolah, dan menyimpan informasi. Jika otak terbiasa dengan kecepatan dan rangsangan tinggi, kemampuan berpikir mendalam berkurang, sehingga memori jangka panjang terganggu.
5. Perubahan mood
Popcorn brain juga dapat memengaruhi kestabilan emosional seseorang. Otak yang terbiasa dengan rangsangan cepat dan intens, dapat membuat seseorang lebih mudah tersinggung atau merasa frustrasi ketika berhadapan dengan situasi yang tidak sesuai harapan.
Stabilitas emosi pun terganggu, karena otak tidak lagi dilatih untuk menangani masalah dengan tenang. Seseorang yang mengalami popcorn brain bisa merasa kesulitan mengelola perasaan atau cemas berlebihan terhadap hal-hal kecil yang sebenarnya tidak begitu signifikan.
Baca Juga: Memahami Hubungan Musik, Otak dan Kesehatan Dalam Acara 'Festival Music and Brain' di Bali
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Mayo Clinic