> >

Pilkada 2020 Terancam Gagal, Pengamat: Masyarakat Lebih Mementingkan Hidupnya daripada Politik

Politik | 25 September 2020, 19:31 WIB
Ilustrasi: kotak suara Pilkada. (Sumber: KOMPAS/MAHDI MUHAMMAD)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pilkada 2020 terancam gagal. Hal ini lantaran dampak sosial ekonomi dari pandemi Covid-19 membuat animo masyarakat terhadap politik menurun.

Pengamat politi dari LIPI Siti Zuhro menilai saat ini masyarakat lebih mementingkan kebutuhan hidup di tengah pandemi, dibanding memikirkan siapa yang pantas menjadi kepala daerah dalam Pilkada 2020.

"Mereka (masyarakat) sibuk memikirkan nasibnya terkait ekonomi yang merosot itu," ujar Siti Zuhro dalam sebuah diskusi, Kamis (24/9/2020). Dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Maju Pilkada Solo, Berapa Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka?

Siti Zuhro menilai pilkada di tengah pandemi Covid-19 akan membuat peserta dan penyelenggara Pemilu bekerja dua kali.

Pertama untuk persiapan tahapan Pilkada 2020, selanjutnya meyakinkan masyarakat tetap aman dari Covid-19 saat pemungutan suara pada 9 Desember 2020.

Di sisi lain, masyarakat lebih memikirkan permasalahan hidup dan bagaimana caranya bertahan di tengah pandemi dan ancaman resesi ekonomi yang ada di depan mata.

Beban kepala daerah yang terpilih pun menjadi berat lantaran harus membuat kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 serta mendorong ekonomi daerah di tengah Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tahapan Pilkada Dinilai Bisa Mengurangi Fokus Petahana Sebagai Satgas Covid-19

Siti Zuhro juga mengingatkan, jika pilkada tetap digelar di masa darurat seperti saat ini maka harus keselamatan jiwa masyarakat harus dijamin.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU