> >

22 Wisatawan Positif Corona Usai Rapid Test Antigen di Jalur Puncak Bogor, 2 Berasal dari WNA Arab

Update corona | 3 Januari 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi suasana kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat (Sumber: Kompas.com/AFDHALUL IKHSAN)

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.TV - Setelah menggelar rapid test antigen kepada 1.200 orang di sepanjang Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, tim gabungan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor menemukan sejumlah wisatawan positif corona (Covid-19).

Baca Juga: Ini Penjelasan Polres Bogor Terkait Prediksi Puncak Arus Balik Libur Natal & Tahun Baru

"Data dengan Dinas Kesehatan itu kurang lebih 1.200 yang sudah kita lakukan rapid test antigen dan ada sejumlah wisatawan positif," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Bogor Agus Ridho kepada wartawan di Simpang Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/1/2021). 

Dari jumlah itu, Agus menjelaskan, 22 wisatawan terkonfirmasi positif Covid-19 dan 2 di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Negara Yaman, Jazirah Arab.

Dua wisatawan dari negara Arab itu, menurut Agus, tinggal di Jakarta dan hendak berlibur ke kawasan berhawa dingin di Puncak Bogor. 

"Iya ada warga negara asing dari Yaman yang positif Covid-19, sebanyak 2 orang. Mereka kebetulan mau berkunjung untuk liburan ke Puncak," tutur Agus. 

Terhadap dua warga dari Yaman tersebut, pihaknya langsung meminta untuk tidak melanjutkan perjalanan dan liburan ke Puncak Bogor. 

Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor yang terdiri dari TNI/Polri dan Satpol PP kemudian meminta dua warga negara Yaman itu putar balik ke rumah mereka di Jakarta untuk isolasi mandiri.

Agus mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jakarta sesuai data by name by address. 

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, dr Kusnadi membenarkan kabar tentang dua WNA asal Yaman terkonfirmasi positif Covid-19. 

Dia mengatakan, sejauh ini sudah ada 1.200 alat rapid test antigen yang telah digunakan di Puncak Bogor dengan 22 hasil di antaranya positif Covid-19.

Jumlah 1.200 itu, kata Kusnadi, adalah data kumulatif sejak layanan rapid antigen dibuka pada 24 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021, dan akan terus berlanjut. 

"Oh iya itu (warga  negara Yaman positif Covid-19) yang tanggal 27 Desember 2020," kata Kusnadi saat dihubungi Kompas.com.

Dia menyebut bahwa dua warga Yaman itu merupakan pasangan suami istri yang ingin berlibur ke Puncak Bogor. 

Terlebih kawasan berhawa dingin yang terdiri dari tiga kecamatan yakni Ciawi, Cisarua dan Megamendung itu juga dihuni orang Arab. 

Kendati demikian, Kusnadi enggan menyebut nama warga dari Yaman tersebut ketika ditanya lebih detail. 

Baca Juga: Gak Bawa Hasil Tes Corona, 150 Kendaraan Diputarbalikkan di Puncak

"Ya keduanya suami istri. Tentu pada dasarnya siapa pun (warga Yaman) yang hasil rapid antigen positif Covid-19, remondasinya ya putar balik (ke tempat asalnya)," kata Kusnadi, menegaskan. 

Hingga data diperbarui Jumat (1/1/2021) malam, jumlah pasien atau kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor mencapai 5.356 orang dengan rincian kasus Covid-19 aktif sebanyak 776 orang terinfeksi. 

Sedangkan angka kasus sembuh sebanyak 4.501, kemudian ada 73 kasus yang dilaporkan meninggal dunia. 

Sementara itu, untuk jumlah zona merah Covid-19 di Kabupaten Bogor masih terbilang banyak. Hingga data saat ini, ada 36 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor berstatus zona merah, termasuk di kawasan puncak.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU