> >

Komponen Asesmen TWK Lemah dan Janggal, Dirut KPK Tantang "Perang Terbuka" dengan BKN

Hukum | 28 Mei 2021, 13:24 WIB
Logo Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Baru KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komponen tes wawasan kebangsaan (TWK) yang tak meloloskan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianggap lemah dan salahi prosedur.

Menurut Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK Sujanarko, BKN mengabaikan sejumlah prosedur saat menggelar TWK untuk para pegawai KPK.  

Hal tersebut memantik kekecewaan Sujanarko. Bahkan, ia meminta debat dan menantang Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana perang terbuka. 

"Kayaknya kita harus perang terbuka, deh. Dia [Kepala BKN, Bima Haria - red] biar enggak ngumpet terus gitu. Ini enggak profesional," jelas Sujanarko melalui rekaman suara, Kamis (27/5/2021).

Baca Juga: 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Kembali Datangi Komnas HAM

Menurut Sujanarko, dalam melaksanakan tes, BKN melangkahi banyak prosedur, diantaranya soal penggunaan komponen tes. 

Sujanarko bilang BKN hanya menggunakan tiga dari enam komponen tes yang ada.

Enam komponen yang dimaksud Sujanarko adalah wawancara, tes tertulis, esai, role play, Focus Group Discussion (FGD), dan presentasi. 

Seharusnya, lanjut Sujanarko, dalam hal tes kompetensi, keenam elemen itu wajib ada. Akan tetapi, BKN hanya menggunakan metode tes tertulis, esai, dan wawancara dalam TWK.

Baca Juga: Soal Polemik TWK, Komnas HAM akan Panggil Ketua KPK Pekan Depan

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU