> >

Kemnaker Siap Mendorong Transformasi Tenaga Kerja Menuju Revolusi Industri 4.0

Sosial | 12 Juni 2021, 18:39 WIB
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Ida Fauziyah (Sumber: Humas Kemnaker)

"Sehingga pekerjaan tidak lagi harus dikerjakan dari kantor dengan jam kerja yang monoton," terang Ida.

"Perubahan ini mempercepat transformasi ketenagakerjaan yang terus bergerak ke arah revolusi industri 4.0," tambahnya.

Baca Juga: Harlah NU-95, Jokowi Harapkan Peran Kiai-Santri Jawab Tantangan Revolusi Industri

Oleh karena itu, kata Ida, pada saat ini kompetensi dan fleksibilitas kerja menjadi poin utama. Tenaga kerja juga dituntut untuk menguasai perkembangan teknologi dengan soft skills yang memadai.

Bukan hanya itu, kreativitas, inovasi  dan kewirausahaan pun akan menjadi poin penting bagi perkembangan dunia usaha ke depannya.

Untuk mengakomodir hal itu, kata Ida, Kemnaker menawarkan kebijakan pelatihan vokasi seperti kebijakan Triple Skilling yakni skilling, re-skilling dan up-skilling bagi pekerja; optimalisasi pemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills; perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online, penggunaan metode blended training, serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Diakhir keterangannya, Ida mengatakan Kemnaker juga terus melaksanakan program BLK Komunitas untuk memperluas jangkauan pelatihan vokasi.

"Menjadikan transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilakukan untuk menjadikan BLK sebagai pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing global serta dapat memenuhi kualifikasi kemampuan terbaru yang dibutuhkan oleh dunia industri," tambahnya.

Baca Juga: Jokowi: Prabowo Kurang "Optimis" di Revolusi Industri

Penulis : Hedi Basri Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU