> >

Ahli Epidemiologi Sarankan Lebih Baik Perbaiki Data Kematian daripada Dihilangkan

Update corona | 11 Agustus 2021, 18:28 WIB
Suasana pemakaman korban Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (23/6/2021). Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta pada hari tersebut naik 3.514 kasus. Penambahan jumlah kasus tersebut menaikkan angka jumlah total kasus Covid-19 di DKI Jakarta menjadi 486.957 kasus. (Sumber: Kompas.id/Rony Ariyanto)

Sebelumnya, pemerintah menghapus data kematian dalam indikator penanganan Covid-19.

Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, alasan data kematian dihapus lantaran adanya masalah dalam input data yang disebabkan akumulasi dari kasus kematian pada beberapa minggu.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 11 Juli 2021: Pasien Meninggal Dunia 1.007 Orang

Problem pendataan ini membuat level PPKM di 26 kota dan kabupaten turun dari level 4 menjadi level 3.

“Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang. Sehingga menimbulkan distorsi dalam penilaian," ujar Luhut saat mengumumkan perpanjangan PPKM melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021).

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU