> >

Erick Thohir dan Budi Gunadi Dinilai Tak Sigap Melihat Aset Bangsa, Vaksin Merah Putih Dibiarkan

Berita utama | 11 November 2021, 10:57 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Sumber: Dok Kementerian BUMN)

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dinilai tidak sigap melihat aset bangsa.

Sebab, keduanya dianggap membiarkan Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Pt Biotis Pharmaceutical dalam upaya menghadirkan Vaksin Merah Putih.

Pernyataan itu disampaikan oleh Pengamat Kebijakan Publik Riant Nugroho dalam keterangannya di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (11/11/2021).

“Biotis itu perusahaan yang majoritynya dimiliki dari negara China Tiongkok, Taiwan, yang ketiga berusia minoritas. Kenapa enggak Bio Farma yang membantu dulu,” kata Riant.

“Jadi ini menurut hemat saya, Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan kurang sigap ini, kalau saya Menteri BUMN langsung saya rangkul ini, ini aset negara loh.”

Baca Juga: Selain Booster, Menkes Sebut Vaksin Merah Putih Disiapkan untuk Anak di Bawah 12 Tahun

Riant pun menuturkan, peran Bio Farma dalam perihal vaksin juga sepatutnya dipelototi dan ditegur.

Karena ternyata, Bio Farma sebagai BUMN yang didukung pemerintah kerjanya tidak lebih cepat dibandingkan dengan Unair.

Atas dasar itu, Riant pun mendorong Pemerintah memberikan KUM (kumulatif) kepada Unair sebagai pihak yang pertama mengembangkan Vaksin Merah Putih.

“Diberikanlah grand yang cukup untuk menjadi center of excellent pengembangan vaksin. Kenapa? Yang lain belum jalan, IPB tidak, UI tidak,” katanya.

“Bahkan kalau perlu mengalahkan yang namanya Bio Farma, kenapa? Bio Farma itu BUMN yang diberikan mandat menyiapkan vaksin loh, ya memang kemarin mengerjakan, memperbanyak saja tetapi tidak mengcreate,” tambah Riant.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU