> >

Erick Thohir dan Budi Gunadi Dinilai Tak Sigap Melihat Aset Bangsa, Vaksin Merah Putih Dibiarkan

Berita utama | 11 November 2021, 10:57 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Sumber: Dok Kementerian BUMN)

Sebelumnya, oleh Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga Ni Nyoman Tri Puspaningsih menuturkan, Vaksin Merah Putih akhirnya memasuki fase uji klinis pada manusia awal Desember 2021. Setelah mengalami penundaan dari rencana awal pada bulan Oktober.

“Mohon maaf kepada masyarakat semua bahwa kita agak terlambat mundur dari rencana semula mestinya Oktober uji klinis,” ujarnya.

Baca Juga: Dukung Uji Klinik Vaksin Merah Putih, Khofifah Siap Jadi Relawan Pertama

Ilustrasi vaksin Covid-19. Bibit Vaksin Merah Putih produksi Universitas Airlangga sudah diserahkan ke PT Biotics untuk menjalani tahap uji klinis (9/11/2021).. (Sumber: pixabay.com/Torstensimon)

“Karena itu tadi ada hambatan-hambatan yang harus kita lalui, lewati bersama, nah baru kemudian uji klinisnya di awal Desember ini.”

Sebagai informasi, dalam sidang terbuka Dies Natalis Ke-67 Universitas Airlangga Senin lalu, Rektor Mohammad Nasih menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceutical sebagai tanda produksi vaksin untuk kepentingan uji klinis.

Rektor Unair menyatakan, dari hasil uji praklinis pada hewan makaka, vaksin merah putih menunjukkan efikasi sebesar 93,8 persen.

Tim peneliti kini menunggu izin BPOM untuk pelaksanaan uji klinis pada manusia yang direncanakan akan digelar tiga tahap di RSUD Dokter Soetomo Surabaya pada awal Desember mendatang.

Pengembangan Vaksin Merah Putih oleh sejumlah lembaga didasarkan pada standar praktik pengembangan vaksin yang diadopsi oleh BPOM.

Baca Juga: Kemenkes Luncurkan Chatbot Whatsapp, Layani Pengaduan soal Masalah Sertifikat Vaksinasi Covid-19

Selain itu, harus memenuhi standar uji praklinis pada hewan dan uji klinis pada manusia.

Untuk lolos uji fase praklinis pengembangan vaksin harus memenuhi syarat standar tahap pengembangan awal dan memenuhi syarat good laboratory practice.

Sementara untuk lolos uji fase uji klinis, pengembangan vaksin harus memenuhi standar good clinical practice atau cara uji klinis yang baik.

Termasuk memenuhi syarat standar good manufacturing practices atau cara pembuatan obat yang baik.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU