> >

Update Gempa NTT: Sebanyak 3.900 Warga Kepulauan Selayar Bertahan di 17 Titik Pengungsian

Peristiwa | 15 Desember 2021, 16:16 WIB
Warga yang mengungsi akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang terjadi pada Selasa (14/12). (Sumber: Dok. BPBD)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan tetapkan status tanggap darurat pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 yang berpusat di Laut Flores pada Selasa (14/12/2021).

Status tanggap darurat tersebut berlaku hingga 27 Desember 2021 sebagaimana terlampir dalam surat bernomor 576/XII/Tahun 2021.

Melansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pihaknya mencatat ada sebanyak 3.900 warga mengungsi pasca rumahnya rusak akibat gempa.

"Total warga mengungsi berjumlah 3.900 jiwa yang tersebar di 17 titik pengungsian," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (15/12/2021).

Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, ribuan orang yang mengungsi terpisah di 17 titik pengungsian. Adapun titik lokasi pengungsian berada di Mintu’u ada 6 titik dengan jumlah 2.000 jiwa, Lambego ada 6 titik sebanyak 900 orang.

Lalu, di Larawu ada 3 titik pengungsian sebanyak 500 warga, Puncak Majapahit ada 1 titik dengan warga sebanyak 250 orang, dan di Langundi sebanyak 50 orang.

Baca Juga: Belum Aman, BMKG Catat Ada Ratusan Gempa Susulan, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Selain ada banyak yang mengungsi pasca gempa, BNPB juga mencatat sebanyak 5 warga mengalami luka ringan dan 1 orang luka berat.

 

Sementara itu, kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan rincian rusak berat 134 unit dan sisanya rusak ringan. Bahkan, BPBD setempat juga mencatat sejumlah fasilitas umum yang terdampak.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU