> >

Anak Mantan Pejabat Pajak Akui Transfer Uang ke Eks Pramugari Siwi Widi Purwanti Sebesar Rp647 Juta

Hukum | 11 Mei 2022, 09:33 WIB
Eks pramugari maskapai Garuda Indonesia, Siwi Widi Purwanti dihadirkan di persidangan kasus korupsi pemeriksa pajak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (10/5/2022). (Sumber: KOMPAS.com/Tatang Guritno)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Muhammad Farsha Kautsar, anak mantan pemeriksa pajak madya pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan Wawan Ridwan, mengaku mentransfer uang dari brankas orang tuanya ke beberapa orang.

Demikian disampaikan Farsha saat menjadi saksi untuk mantan Kepala Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi, dan Penilai Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara Wawan Ridwan yang didakwa menerima suap, mendapat gratifikasi, dan melakukan tindak pidana pencucian uang.

Dalam dakwaan jaksa, disebutkan Farsha ikut berperan dalam praktik pencucian uang yang dilakukan oleh ayahnya. Farsha disebut ditugasi menyamarkan asal-usul uang hasil gratifikasi yang diperoleh ayahnya.

Baca Juga: Papua Gangguan Internet dan Warganya Kehilangan Akses 42 Gb, Perbaikan akan Rampung Akhir Mei

"Seperti saya sampaikan di awal. Saya ambil dari brankas orang tua saya untuk valuta asing sebesar Rp300 juta kalau dirupiahkan," kata Farsha di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (10/5/2022).

"Penggunaan uang itu pribadi untuk saya. Sisanya uang orang yang dimintakan tolong kepada saya untuk ditukarkan dan saya dapat fee dari situ."

Farsha mengaku membuka rekening Bank Mandiri bersama ayahnya, Wawan Ridwan, saat berusia 17 tahun karena ingin kuliah ke Bandung, Jawa Barat.

Namun, transaksi uang yang ada di rekening itu cukup besar, termasuk Rp1 miliar, Rp869 juta, dan beberapa kali transaksi penukaran valuta asing yang bersumber dari money changer.

Baca Juga: Anggota TNI Kodam Jaya Lawan 9 Begal di Kebayoran Baru Jakarta saat Pulang Belanja Kebutuhan Dapur

"Ada yang bersumber dari brankas orang tua saya, ada lagi saya sempat diminta tolong orang menukar sejumlah dolar, dan dari penukaran itu saya dapat fee," ujarnya.

"Saya mengambil dari orang tua valas dan dimintai tolong orang untuk valas juga."

Padahal, Farsha mengaku uang kuliahnya per bulan hanya sebesar Rp5 juta sampai Rp7 juta.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU