> >

Demokrat Tolak Usulan Surya Paloh Duetkan Anies-Ganjar: Itu Langgengkan Politik Identitas

Politik | 28 Juni 2022, 08:04 WIB
Kolase foto Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal dideklarasikan sebagai capres oleh kelompok bernama ANIS pada Rabu siang (20/10/2021). (Sumber: Tribun Timur)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrat menilai wacana memasangkan Anies-Ganjar sebagai "pemersatu bangsa"  sama dengan melanggengkan politik identitas dan tidak menyelesaikan persoalan.

Demikian Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani merespons wacana duet Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Tengah itu, kepada KOMPAS TV, Selasa (28/6/2022).

“Karenanya mengambil jalan pintas dengan mewujudkan duet Anies-Ganjar sebagai representasi dua kutub politik yang selama ini diperhadap-hadapkan sebagai pengejawantahan politik identitas, sama saja dengan melanggengkan politik identas itu sendiri,” kata Kamhar.

“Jadi tidak menyelesaikan persoalan.”

Baca Juga: Duet Anies-Ganjar Digaungkan sebagai Pemersatu Bangsa, Pengamat: Sulit Terwujud

Menurut Kamhar, yang menjadi sumber persoalan politik identitas adalah presidential threshold. Oleh karenanya, angka ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold harus dikaji kembali.

“Karenanya jika ingin menyelesaikan eksploitasi politik identitas secara berlebihan ini, dan sekaligus menjadi ikhtiar meningkatkan derajat dan kualitas demokrasi, maka ini yang mesti ditinjau ulang,” ujar Kamhar.

“Agar rakyat mendapatkan sebanyak mungkin pilihan putra dan putri terbaik bangsa yang berkontestasi pada puncak kepemimpinan nasional.”

Sebab, sambung Kamhar, banyaknya kontestan juga akan meningkatkan kreativitas dan partisipasi publik. Selain berkontribusi positif sebagai pendidikan politik dan peningkatan kritisisme publik.

Baca Juga: Jawaban Kocak Ganjar Pranowo soal Duet Pemersatu Bangsa dengan Anies Baswedan

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU