> >

Ini Temuan Sementara Komnas HAM dari Kasus Mutilasi yang Libatkan 6 Prajurit TNI di Papua

Kriminal | 3 September 2022, 20:19 WIB
Proses rekonstruksi kasus perampokan dan pembunuhan disertai mutilasi di Mimika, Papua yang melibatkan enam prajurit TNI AD dan empat warga sipil, Sabtu (3/9/2022). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil investigasi Komnas HAM menemukan dugaan adanya jual beli senjata di balik kasus pembunuhan disertai mutilasi di Mimika, Papua.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan dari penelusuran kepala perwakilan Komnas HAM Papua menemukan adanya dugaan jual beli senjata dari kasus tersebut. 

Para tersangka yang merupakan oknum TNI AD dan warga sipil diduga melakukan transaksi jual beli senjata kepada korban.

Baca Juga: Soal Mutilasi 4 Warga Papua, Presien Jokowi : Proses Hukum agar Kepercayaan Kepada TNI Tidak Pudar

Setelah itu terjadi tindakan perampokan, pembunuhan disertai mutilasi. 

"Awalnya mereka bertransaksi sebelumnya sudah berkomunikasi dan berjanji di waktu dan tempat tertentu untuk bertemu. Tetapi kemudian ketika bertemu, kerjaannya justru mereka merampok, membunuh dan mutilasi kelompok yang mau beli senjata itu," ujar Ahmad Taufan saat dihubungi di program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (3/9/2022).

Ahmad Taufan menambahkan saat ini tim investigasi juga masih mendalami tujuan para korban untuk membeli senjata api.

Apakah sebatas kepentingan memburu atau bagian dari jaringan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Sebab para korban ini merupakan pihak yang tidak semestinya memegang senjata.

Baca Juga: Anggota TNI Pelaku Mutilasi di Mimika Diancam Pasal Berlapis, dari Pasal Penjarahan Hingga ...

Terlebih kasus jual beli senjata dari oknum aparat kepada KKB sering tarjadi. Panglima TNI juga telah memberi perhatian terhadap kasus jual beli senjata dari prajurit ini.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU