> >

Anak Yatim Piatu Korban Tragedi Kanjuruhan Ingin Jadi Polisi, Polda Jatim Beri Beasiswa Pendidikan

Peristiwa | 4 Oktober 2022, 20:39 WIB
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta (kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (kedua kiri) menemui Alfiansyah (11) anak yang yatim piatu karena orang tuanya menjadi korban meninggal tragedi Kanjuruhan, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). (Sumber: Kompas TV/Antara)

MALANG, KOMPAS.TV - Anak semata wayang dari pasangan suami istri Muhammad Yulianton dan Devi Ratna yang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, M Alfiansyah, mengaku bercita-cita menjadi seorang polisi kepada Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

"Ketika saya tanya Alfian cita-citamu apa, nak? Dia ingin jadi polisi," ungkap Khofifah di Sapa Indonesia Malam, KOMPAS TV, Selasa (4/10/2022).

Khofifah mengaku bertemu Alfiansyah pada Minggu (2/10/2022) ketika melakukan takziah bersama Wali Kota Malang Sutiaji.

Pada hari yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit tiba di Malang untuk melakukan koordinasi dengan otoritas terkait dalam melakukan investigasi kericuhan di Stadion Kanjuruhan.

Saat bertemu, Khofifah menyampaikan kisah Alfian kepada Kapolri.

"Maka malam harinya, saya bertemu Pak Kapolri yang ke Malang. Saya menyampaikan bahwa ada anak yang orang tuanya meninggal, sehingga dia menjadi yatim piatu dan itu anak tunggal, cita-citanya pengen jadi polisi," kata Khofifah. 

Baca Juga: Update Tragedi Kanjuruhan: Ada 131 Korban Meninggal, 6 Orang Langsung Dimakamkan Tak Tercatat di RS

Hari ini, Selasa (4/10/2022) Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mendatangi rumah duka dan bertemu dengan anak laki-laki berumur sebelas tahun itu.

Kapolda Jatim memberikan bantuan beasiswa kepada Alfiansyah hingga menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas (SMA). 

"Untuk sekolah sudah disiapkan oleh Kapolda. Kapolda menyiapkan beasiswa sampai lulus SMA," kata Dedi dilansir dari Antara, Selasa (4/10).

Dedi menjelaskan, Polri akan memfasilitasi keinginan Alfiansyah menjadi anggota polisi dengan tetap mengedepankan profesionalisme. 

Ia akan menugaskan seorang Bhabinkamtibmas untuk memberikan pembinaan kepada Alfiansyah guna menggapai cita-citanya.

"Saat ditanya, Adik Alfiansyah ini ingin menjadi polisi, kita akan fasilitasi dengan tetap mengedepankan profesionalisme," ujarnya.

Baca Juga: Ini Cerita Evi, Anak & Suaminya Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan: Pintu Ditahan, Suruh Tertib

Saat ini, siswa kelas 5 sekolah dasar itu diasuh oleh kakek dan neneknya dari pihak ayah.

"Adik Alfian ini untuk sementara dalam pengasuhan nenek dari sang ayah," kata Khofifah.

"Jadi saya juga menitipkan kepada tetangga kanan-kirinya yang kebetulan saya mengenal cukup dekat," imbuhnya.

"Tolong saling melindungi, sekarang harus di dalam pengasuhan yang aman," pesan Khofifah.

Sebelumnya, paman Alfiansyah, Doni, mengungkapkan bahwa keponakannya itu mengalami trauma akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu malam.

Baca Juga: Pasutri Tewas dalam Kericuhan Stadion Kanjuruhan, Anak Trauma Melihat Orang Tuanya Terinjak-Injak

Alfiansyah mengaku menyaksikan kedua orang tuanya terinjak-injak dalam kerumunan orang yang berusaha keluar dari stadion untuk menghindari gas air mata.

"Anaknya Mas Anton (M Yulianton) masih trauma, saya tanya 'tahu Bapak Ibu jatuh diinjak-injak?' dia mengangguk, tahu," ungkap Doni di Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

 

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU