> >

Pengamat: Koalisi Gerindra-PKB Hampir Pasti Bubar akibat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Rumah pemilu | 23 November 2022, 10:20 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berpose untuk media usai mendaftar bersama untuk calon partai politik peserta pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (8/8/2022). (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Atas dasar itu, Umam menilai wajar apabila Cak Imin ingin mengoreksi skema koalisi PKB bersama Gerindra.

"Karena peluangnya menjadi cawapres kian mengecil dan posisinya seolah dipandang sebelah mata oleh teman koalisi," ujarnya.

Menurut dia, PKB justru akan leluasa mencari komposisi baru itu dengan membangun narasi politik Islam moderat di panggung demokrasi Indonesia.

"Sebab, kebersamaan Cak Imin dengan Prabowo membuka perdebatan di kalangan Kiai, karena Prabowo sudah terlanjur dipandang sebagian kalangan Nahdliyyinn sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab terhadap praktik eksploitasi politik identitas dalam Pemilu 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pemilu 2019," ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku akan segera membentuk poros baru di pesta demokrasi nanti bila Prabowo tak berpasangan dengan dirinya. 

"Kita akan bikin komposisi (poros baru)," ujar Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).

Cak Imin tidak menjelaskan detail poros baru yang dimaksud. 

Baca Juga: Muncul Isu Prabowo akan Berpasangan dengan Ganjar, Cak Imin: Kita akan Bikin Komposisi

Namun, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bentuk PKB-Gerindra sudah memandatkan agar pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 ditentukan oleh dirinya dan Prabowo.

"Komposisinya rahasia, kita lihat nanti," katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU