> >

Disdik Bekasi Berencana Keluarkan Surat Edaran Terkait Permainan Latto-Latto di Sekolah

Sosial | 14 Januari 2023, 08:30 WIB
Latto-latto atau clackers ball muncul di Amerika Serikat pada 1968. Permainan itu sempat populer pada era 60 hingga 70-an di berbagai negara. (Sumber: KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Latto-latto atau clackers ball muncul di AS pada 1968. Permainan itu sempat populer pada era 60 hingga 70-an di berbagai negara. 

Permainan tersebut dinilai menjauhkan anak dari kecanduan ponsel dan jadi nostalgia orang dewasa. Namun latto-latto sempat dilarang di sejumlah negara lantaran dianggap berbahaya. 

Baca Juga: Momen Jokowi dan Ridwan Kamil Main Latto-latto di Subang

Di Indonesia, tepatnya di Kalimantan Barat, permainan dua bola dengan seutas tali ini telah memakan korban. 

Seorang anak berusia 8 tahun harus menjalani operasi mata karena tertancap serpihan bola latto-latto yang pecah.

Diberitakan New York Times pada 12 Februari 1971, empat anak kala itu dilaporkan mengalami cedera akibat permainan latto-latto. 

Food and Drug Administration (FDA) kemudian mengeluarkan peringatan nasional terhadap mainan clackers ball. Kemudian Consumer Product Safety Commission (CPSC) turut menganggap clackers ball sebagai permainan yang berbahaya.

Baca Juga: Sekeluarga di Bekasi Diduga Keracunan Makanan, 3 Orang Tewas 2 Orang Lainnya Masih Dirawat di RS!

Bertahun-tahun kemudian, pada 2017, di Mesir, masyarakat sempat terkena demam permainan latto-latto. 

Namun, seperti dikutip New Arab, 9 November 2017, pemerintah Mesir justru melarang keras pedagang kaki lima menjual clackers ball

Pasalnya, masyarakat setempat menjuluki latto-latto sebagai 'bola Sisi' yang mengacu pada buah zakar Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi. Julukan itu pun dianggap telah menghina presiden yang berkuasa sejak Juni 2014 ini.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU