> >

Disdik Bekasi Berencana Keluarkan Surat Edaran Terkait Permainan Latto-Latto di Sekolah

Sosial | 14 Januari 2023, 08:30 WIB
Latto-latto atau clackers ball muncul di Amerika Serikat pada 1968. Permainan itu sempat populer pada era 60 hingga 70-an di berbagai negara. (Sumber: KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

BEKASI, KOMPAS.TV - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi berencana mengeluarkan Surat Edaran terkait permainan latto-latto di sekolah.

Surat Edaran tersebut bersifat imbauan agar anak didik tidak membawa permainan yang kini digandrungi anak-anak

Sekretaris Disdik Bekasi Deded Kusmayadi menjelaskan meski permainan tersebut bersifat edukatif, namun cukup berbahaya dan berisiko untuk anak-anak.

Jika bandul latto-latto terlepas dari tangan dikhawatirkan terkena wajah akan mengakibatkan luka dalam.

Baca Juga: Permainan Latto-latto Digilai, Ratusan Anak di Samarinda Ikut Lomba Latto-latto di Pemandian Serayu

Selain itu suara permainan tersebut juga bisa mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah.

"Meski edukatif, namun sebaiknya jangan dibawa ke sekolah, apalagi latto-latto itu cukup berisik. Saya mungkin akan imbau agar permainan latto-latto tidak usah dibawa ke sekolah," ujar Deded, Jumat (13/1/2023). Dikutip dari Kompas.com.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Pemkot Bekasi akan mempertimbangkan untuk membatasi latto-latto dimainkan, terutama di sekolah. 

"Nanti akan dibuat semacam imbauan untuk kehati-hatian, walau di sisi lain, anak bisa melupakan candu dari gadget, namun anak-anak juga harus tetap berhati-hati," ujar Deded.

Baca Juga: Jokowi Unggah Poster Tahun Baru 2023, Ada Nahyan hingga Mainan Latto-latto

Pro-kontra latto-latto 

Permainan tradisional Latto-latto kembali digemari berbagai kalangan. Tak hanya anak-anak, remaja, hingga dewasa juga mulai keranjingan permainan asal Amerika Serikat (AS) tersebut.

Latto-latto atau clackers ball muncul di AS pada 1968. Permainan itu sempat populer pada era 60 hingga 70-an di berbagai negara. 

Permainan tersebut dinilai menjauhkan anak dari kecanduan ponsel dan jadi nostalgia orang dewasa. Namun latto-latto sempat dilarang di sejumlah negara lantaran dianggap berbahaya. 

Baca Juga: Momen Jokowi dan Ridwan Kamil Main Latto-latto di Subang

Di Indonesia, tepatnya di Kalimantan Barat, permainan dua bola dengan seutas tali ini telah memakan korban. 

Seorang anak berusia 8 tahun harus menjalani operasi mata karena tertancap serpihan bola latto-latto yang pecah.

Diberitakan New York Times pada 12 Februari 1971, empat anak kala itu dilaporkan mengalami cedera akibat permainan latto-latto. 

Food and Drug Administration (FDA) kemudian mengeluarkan peringatan nasional terhadap mainan clackers ball. Kemudian Consumer Product Safety Commission (CPSC) turut menganggap clackers ball sebagai permainan yang berbahaya.

Baca Juga: Sekeluarga di Bekasi Diduga Keracunan Makanan, 3 Orang Tewas 2 Orang Lainnya Masih Dirawat di RS!

Bertahun-tahun kemudian, pada 2017, di Mesir, masyarakat sempat terkena demam permainan latto-latto. 

Namun, seperti dikutip New Arab, 9 November 2017, pemerintah Mesir justru melarang keras pedagang kaki lima menjual clackers ball

Pasalnya, masyarakat setempat menjuluki latto-latto sebagai 'bola Sisi' yang mengacu pada buah zakar Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi. Julukan itu pun dianggap telah menghina presiden yang berkuasa sejak Juni 2014 ini.

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU