> >

Pengacara: Kasus Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila Dipolitisasi karena Ada Pemilihan Rektor

Hukum | 29 Februari 2024, 18:18 WIB
Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno (ETH) usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Kamis (29/2/2024). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengacara dari Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno, Faizal Hafied, mengatakan bahwa kasus dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada kliennya merupakan politisasi.

Hal tersebut, kata dia, ada kaitannya dengan pemilihan rektor di Universitas Pancasila yang akan digelar pada bulan depan atau Maret 2024 ini.

"Ini pasti ada politisasi jelang pemilihan rektor sebagaimana sering dialami di pilkada dan pilpres," kata Faizal saat ditemui di Polda Metro Jaya di Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Baca Juga: Usai Diperiksa, Rektor Nonaktif Universitas Pancasila: Senang Akhirnya Bisa Ungkap yang Sebenarnya

Faizal meyakini kasus dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Rektor Universitas Pancasila nonaktif itu tidak akan dilaporkan ke pihak kepolisian jika saja tak ada pemilihan rektor.

Faizal menuturkan bahwa kliennya Edie Toet Hendratno merupakan rektor yang berprestasi. Untuk mendiskreditkannya, muncul laporan tersebut.

"Kami yakini bahwa tidak akan ada laporan polisi (LP) yang dilayangkan apabila tidak ada proses pemilihan rektor. Jadi ini kental sekali karena ada pemilihan rektor di bulan Maret ini," ucap Faizal.

Faizal juga menyebutkan bahwa berita yang beredar akhir-akhir ini kurang tepat, menyesatkan serta merupakan pembunuhan karakter terhadap kliennya.

"Kami mengimbau untuk yang melaporkan segera sadar, karena ini sudah lama sekali dan jangan sampai ini menjadi proses yang sangat politis, berkaitan dengan pemilihan rektor," ujar Faizal.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi, Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Sementara itu, Edie Toet Hendratno (72) menjelaskan, pemeriksaan terhadap dirinya oleh penyidik Polda Metro Jaya berjalan dengan lancar. 

"Saya mau menyampaikan terima kasih dan alhamdulillah wawancaranya berjalan dengan lancar, proses hukum memang seperti ini," kata Edie.

Edie menyampaikan, tidak ada yang luar biasa dari pemeriksaannya oleh polisi tersebut. Sebaliknya, Edie mengaku senang diperiksa polisi karena bisa menyampaikan peristiwa yang sebenarnya. 

"Saya senang karena akhirnya kami bisa mengungkapkan yang sebenarnya," ujar Edie.

 Adapun Edie menyambangi Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan penyidik terkait dugaan kasus pelecehan seksual dan membantah telah melakukannya terhadap karyawannya berinisial RZ (42).

"Enggak, enggak, enggak, lah (perihal melakukan pelecehan seksual)," kata Edie saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Kamis sebelum pemeriksaan.

Baca Juga: Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini terkait Dugaan Pelecehan Seksual

Dia juga tidak banyak berbicara kepada wartawan dan bergegas masuk ke ruang penyidik untuk menjalani pemeriksaan. 

"Enggak, nanti, saya sudah ditunggu sama penyidik," ucap Edie.

 

 

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU