> >

Jangan Ada Lagi Dokter dan Tenaga Medis yang Gugur

Kesehatan | 18 Juli 2020, 12:18 WIB
Ilustrasi petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien positif virus corona. (Sumber: KOMPAS.COM)

Donasi tersebut berasal dari pemerintah dan swasta. "Ada pihak swasta yang memberikan donasi senilai Rp100 miliar yang akan diprioritaskan untuk para tenaga medis yang wafat. Hal itu di luar bantuan dari pemerintah,” ungkap Doni.

Menanggapi hal tersebut Ketua Ikatan Dokter Indonesia Adi Khumaidi yang sekaligus Ketua Tim Satgas Mitigasi PB IDI, memberikan apresiasi.

"Ini menjadi penyemangat bagi kami. Baik dokter maupun tenaga medis lain dalam menjalankan tugas kemanusiaan dan tugas profesionalnya," katanya kepada Kompas TV.

Baca Juga: RSUD I.A Moeis Ditutup Setelah 19 Tenaga MedisPositif Covid-19

Namun, IDI berharap ada kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah terkait protokol kesehatan dan ketersediaan alat kesehatan yang dibutuhkan tenaga medis di seluruh Indonesia.

Juga terkait ketersediaan sistem pelayanan yang dibangun untuk mengurangi risiko-risiko. Semua itu, menurutnya, merupakan bagian dari medical safety dan protection.

Sejauh ini IDI dan para tenaga kesehatan telah melakukan langkah-langkah mitigasi agar terlindungi dalam menjalankan tugas kemanusiaan dan tugas profesionalnya.

"Kami juga tidak ingin ada teman-teman sejawat kami dan tenaga kesehatan yang gugur."

IDI berharap ada dukungan dari pemerintah, negara, perhimpunan rumah sakit hingga masyarakat untuk melakukan penanganan pandemi Covid-19 ini. "Jadi tidak semata-mata tugas tenga medis. Tapi juga tugas kita bersama," tutup Adib.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU