> >

Pemerintah Inggris Ingin Final Liga Champions Dipindah dari Rusia

Kompas sport | 23 Februari 2022, 00:01 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson khawatir dengan final Liga Champions 2021-2022 yang akan diselenggarakan di Saint Petersburg, Rusia. (Sumber: AP Photo/Matt Dunham, Pool)

LONDON, KOMPAS.TV - Pemerintah Inggris meminta agar final Liga Champions 2022 yang akan digelar di Saint Petersburg, Rusia dipindahkan usai militer negara tersebut mulai masuk ke wilayah Ukraina yang semakin memanaskan situasi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengungkapkan kekhawatirannya tentang pertandingan yang akan dimainkan di Gazprom Arena pada 28 Mei mendatang saat ia mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk tidak melakukan invasi penuh ke Ukraina.

Desakan itu muncul setelah Rusia mengumumkan pengakuan kedaulatan dua wilayah pemberontak di Ukraina bagian timur, Donetsk dan Luhansk.

"Sangat penting di saat kritis ini Presiden Putin memahami bahwa apa yang dia lakukan akan menjadi bencana bagi Rusia," kata Johnson kepada House of Commons dikutip dari Associated Press, Selasa (22/2/2022).

"Dia akan berakhir dengan ... Rusia yang lebih terisolasi, Rusia yang berstatus paria, tidak ada kesempatan untuk mengadakan turnamen sepak bola di Rusia yang menginvasi negara-negara berdaulat."

Sebelumnya, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) juga mempertimbangkan untuk memindahkan venue final Liga Champions 2021-2022 dari Saint Petersburg jika situasi semakin memanas.

Namun hingga saat ini, UEFA masih tetap menjadikan kota terbesar kedua di Rusia itu sebagai lokasi digelarnya final Liga Champions.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Kian Panas, UEFA Mungkin Pindahkan Laga Final Liga Champions dari Saint Petersburg

"UEFA terus-menerus memantau situasi dengan cermat," kata UEFA dalam sebuah pernyataan.

"Saat ini, tidak ada rencana untuk mengubah venue."

Menurut sumber anonim, UEFA bersama sang presiden, Alexander Ceferin, juga telah memulai pembahasan untuk memindahkan lokasi final Liga Champions dari Rusia.

Inggris memang patut khawatir mengingat sejauh ini mereka menjadi negara yang memiliki wakil paling banyak di Liga Champions yakni empat tim yaitu Chelsea, Liverpool, Manchester City, dan Manchester United.

Sekretaris Negara untuk Digital, Budaya, Media dan Olahraga Inggris Nadine Dorries mengatakan, dia akan bertemu dengan UEFA untuk membahas lokasi final Liga Champions.

"Kami tidak akan membiarkan Presiden Putin mengeksploitasi peristiwa di panggung dunia untuk melegitimasi invasi ilegalnya ke Ukraina," kata Dorries.

Meski begitu, anggota dewan FIFA, Alexey Sorokin, yang juga memimpin panitia penyelenggara final Liga Champions, mengatakan tidak ada diskusi dengan UEFA tentang Saint Petersburg yang kehilangan hak menjadi tuan rumah.

Baca Juga: Kesal Tiap Dengar Lagu Liga Champions, Xavi Masih Kecewa Barcelona Turun Kasta ke Liga Europa

“Kami sedang mempersiapkan final sesuai rencana,” kata Sorokin kepada kantor berita TASS.

“Kami memperkirakan lebih dari 50.000 penggemar asing akan datang," imbuhnya.

UEFA sendiri dalam dua musim terakhir telah memindahkan lokasi final Liga Champions diakibatkan pandemi Covid-19 yang melanda.

Tak hanya Inggris yang was-was soal Rusia menjadi tuan rumah final Liga Champions, Polandia pun memiliki kekhawatiran yang serupa.

Federasi Sepak Bola Polandia (PZPN) juga menanyakan kejelasan laga play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 24 Maret mendatang.

Polandia telah meminta kepastian kepada UEFA apakah laga tersebut tetap akan digelar di Moskow.

Polandia akan menghadapi Rusia di babak play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Pemenang dari laga tersebut akan melawan Swedia atau Republik Ceko untuk memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia 2022 di Qatar. 

Baca Juga: Messi: Juara Liga Champions Itu Sulit, Tim Terbaik Tak Selalu Menang

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU