Driver Ojol yang Tabungannya Ludes Usai Terima Telepon dari Nomor Misterius Ternyata Korban PHK
Peristiwa | 26 April 2022, 21:33 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Irwanuari Kiswanto, driver ojek online atau ojol di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang tabungannya ludes usai menerima telepon dari nomor misterius, ternyata korban pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Irwan menuturkan, uang sebanyak Rp65 juta yang ludes dan berada di dua atm berbeda itu sebenarnya akan digunakan untuk membangun rumah sederhana buat keluarga kecilnya.
Baca Juga: Usai Terima Telepon dari Nomor Ini, Uang Rp65 Juta Hasil Menabung 7 Tahun Milik Driver Ojol Ludes
Keinginan Irwan untuk membangun rumah untuk keluarga kecilnya itu sebenarnya sudah ia impikan sejak masih menjadi karyawan pabrik.
Karena itu, Irwan tekun mengumpulkan uang dari hasil kerjanya selama tujuh tahun tersebut.
Butuh perjuangan ekstra keras untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Irwan mengaku rela berhemat agar uang tabungan untuk membangun rumah cepat terkumpul.
Tak jarang, dia hanya makan roti untuk bekal makan siang selama menjadi driver ojol. Dalam sehari, sebisa mungkin Irwan menabung Rp100.000 dari penghasilan ojolnya.
Baca Juga: Kronologi Uang Tabungan Rp65 Juta Milik Pengemudi Ojol Ludes, Berawal Telepon Misterius Mengaku Bank
Irwan menambahkan, uang tabungan yang dikumpulkan selama tujuh tahun itu sebenarnya bukan dari hasil bekerja sebagai driver ojol saja.
Tetapi, kata dia, ia juga menabung ketika bekerja sebagai buruh pabrik serabutan. Sebelum bekerja sebagai driver ojol, Irwan merupakan buruh pabrik sekitar dua tahun yang lalu. Namun, dia terkena badai PHK karena pandemi pada 2020 lalu.
"Kalau ditotal dari masih bekerja jadi pabrik sampai jadi ojol itu sudah menabung selama 7 tahun," katanya saat dihubungi, Selasa (26/4/2022).
Lebih lanjut, Irwan mengatakan bahwa uang yang ditabung dari penghasilannya selama bekerja sebetulnya hanya sebesar Rp36 juta.
Baca Juga: Soal Driver Ojol Kena Tipu hingga Rugi Rp65 Juta, Polisi Sebut Belum Terima Laporannya
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV