> >

Makna Desa yang Menginspirasi Singgih Susilo

Gaya hidup | 17 Januari 2023, 12:00 WIB
Singgih Susilo memaknai desa sebagai sumber inspirasi untuk karya-karyanya. (Sumber: Freepik/rahmadhimawan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Saat mendengar kata desa, pasti kita membayangkan tempat yang damai dan tentram. Di sana, penduduknya hidup berdampingan secara harmonis tanpa mengkhawatirkan kehidupan.

Begitu pula dengan Singgih Susilo, Pencipta Radio Kayu Magno dan Spedagi Bamboo Bike. Dalam siniar Beginu bertajuk "Singgih Susilo, Gali Inspirasi Dari Desa" dengan tautan akses dik.si/BeginuSinggihP1, ia memaparkan bagaimana desa mampu menginspirasinya.

Desa sebagai Tempat Magis untuk Gali Inspirasi

Bagi Singgih, desa bukan hanya tempat tinggal saja melainkan juga wadah untuk menggali inspirasi dan potensi. Ia pun mengungkapkan ketertarikan awalnya terhadap desa yang bermula saat dirinya berada dalam periode akhir mahasiswa.

“Karena punya teman-teman seperti itu. Ada dosen juga yang memapari juga dengan beberapa buku,” pungkasnya. Dari situ, Singgih bahkan berpikir kalau ia juga termasuk di dalam elemen desa, yaitu masyarakatnya.

Ketertarikannya itu pun membuat Singgih menghubungkan hal-hal yang dibaca dan kondisi yang dilihat melalui perubahan-perubahan yang terjadi. Di sinilah jiwa kreativitas Singgih diuji. Kebetulan, Singgih senang mengutak-atik barang dan hobi ini telah ditekuni sejak SMP.

Baca Juga: Bagaimana Tantangan Perempuan dalam Berkarier di Industri STEM?

Kebetulan inilah yang membantu Singgih dalam mengembangkan produk karya seninya. Bahkan, kegiatan ini kerap ia lakukan di luar jam kuliah. Semakin lama menekuni, pria ini pun semakin melihat potensi alam, manusia, dan budaya Indonesia yang luar biasa.

Meski begitu, kita juga tak bisa memungkiri bahwa teknologi perlahan mulai menggerus nilai-nilai tradisional yang juga merupakan bagian dari desa. Namun, Singgih memanfaatkan ini, Memiliki peluang untuk digabungkan dengan material nonkonvensial; plastik dan metal.”

Kemudahan Jalan Singgih Mendapat Inspirasi

Sebelum mampu mengeksekusi dengan matang ide-idenya, ia bertemu dengan seorang konsultan yang menggeluti kerajinan bernama Pak Surya. Singgih menuturkan sang konsultan telah memegang proyek yang karyanya dipajang di MoMA (Museum of Modern Art). 

Pak Surya mengajarkan Singgih bagaimana cara membuat produk kerajinan yang berkualitas dan diminati banyak orang. Keingintahuannya yang tinggi membuat Singgih kembali mempelajari bidang kerajinan ini meski dirinya telah berhasil lulus.

Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU