> >

Evakuasi Jenazah TNI-Polri yang Meninggal saat Jaga Ibadah Tarawih di Papua Diwarnai Penembakan KKB

Papua maluku | 26 Maret 2023, 14:47 WIB
Ilustrasi. Proses evakuasi 2 jenazah TNI-Polri yang meninggal ketika menjaga tarawih di Papua Tengah diwarnai penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (26/3). (Sumber: THINKSTOCK)

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Pada proses evakuasi dua jenazah TNI-Polri yang meninggal dunia saat berjaga melakukan pengamanan ibadah salat tarawih di Papua Tengah pun diwarnai penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (26/3/2023).

Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara menerangkan, KKB sempat menembaki rombongan yang hendak mengevakuasi jenazah anggota Polsek Ilu Brigadir Dua (Bripda) Mesak Indey dan anggota Koramil Ilu Sersan Dua (Serda) Riswar pada Minggu pagi.

"KKB sempat menembaki rombongan di sekitar lapangan terbang Ilu," jelas AKBP Kuswara, Minggu (26/3) dilansir dari Antara.

Ia menyebut, evakuasi dua jenazah tersebut dilakukan melalui jalan darat dari Ilu ke Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah yang ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan.

Jenazah Bripda Mesak dan Serda Riswar langsung diformalin setibanya di Mulia untuk selanjutnya dievakuasi ke Jayapura.

"Hari ini, Minggu (26/3) kedua jenazah akan dievakuasi ke Jayapura," ujar AKBP Kuswara.
 
Dia menjelaskan, jenazah Bripda Mesak dijadwalkan Senin (27/3) dievakuasi ke Merauke untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Sedangkan jenazah Serda Riswar, akan diterbangkan ke Sorong.

Baca Juga: Evakuasi 2 Jenazah Anggota TNI-Polri yang Ditembak KKB saat Jaga Tarawih di Papua sempat Terkendala

Sebelumnya, Komandan Resor Militer (Danrem) 173/Praja Vira Braja, Brigjen Sri Widodo juga mengungkapkan, proses evakuasi dua jenazah itu sempat terkendala, salah satunya, akibat cuaca.

”Jenazah Serda Riswar dan Bripda Mesak belum dapat dievakuasi pada Sabtu malam karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan," kata Komandan Resor Militer (Danrem) 173/Praja Vira Braja, Brigjen Sri Widodo, Sabtu (25/3) dilansir dari Kompas.id.

Pihaknya sempat mengamankan area di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah sebagai tempat pendaratan pesawat.

"Kami akan mengamankan area pesawat mendarat untuk mengevakuasi jenazah keduanya dari Distrik Ilu,” jelas Sri Widodo pada Sabtu malam.

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, sebanyak 16 anggota TNI-Polri yang menjaga ibadah tarawih di Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu diserang dua orang KKB pada Sabtu (25/3) sekitar pukul 20.00 WIT.

Kontak senjata atau peristiwa tembak-menembak itu terjadi hingga pukul 21.00 WIT.

Akibatnya, dua orang personel, yakni Serda Riswar dan Bripda Mesak meninggal dunia akibat tertembak.

Serda Riswar tertembak di bagian tulang belakang dan dagu bagian bawah.

Sementara itu, Bripda Mesak tertembak di bagian perut.

Selain korban meninggal, ada juga satu korban luka berat, yakni anggota Polsek Ilu Brigpol Muhammad Arif Hidayat.

Bagian pahanya tertembak dan masih ditangani petugas medis.

Baca Juga: Kronologi Penembakan Anggota TNI-Polri yang Jaga Tarawih di Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata

Usai melakukan penyerangan, anggota KKB langsung melarikan diri.

Pada insiden itu dilaporkan tak ada jemaah ibadah salat tarawih yang terluka dalam peristiwa penyerangan hingga baku tembak itu.

”Kami sama sekali tidak menyangka kelompok ini bisa menyerang 16 personel aparat keamanan gabungan TNI-Polri di Masjid Al Amaliah. Saat terjadi serangan, jemaah tengah melaksanakan salat Tarawih," ungkap Sri Widodo.

Ia pun menerangkan, aparat gabungan TNI-Polri tengah melakukan upaya pengejaran terhadap para pelaku.

Selain itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebutkan, ada dua anggota KKB yang terlibat dalam penyerangan ini.

Para pelaku masing-masing menggunakan satu senjata laras panjang dan satu senjata laras pendek.

Usai peristiwa mematikan itu terjadi, situasi keamanan di Puncak Jaya dalam kondisi siaga satu (kesiagaan tertinggi). 

"Aparat gabungan TNI dan Polri bersiaga untuk mengantisipasi serangan susulan kelompok tersebut,” jelas Ignatius, Sabtu (25/3).

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.id


TERBARU