Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Wapres Ma'ruf Amin Akui Industri Halal Indonesia Masih di Bawah Malaysia

Kompas.tv - 26 September 2021, 09:57 WIB
wapres-ma-ruf-amin-akui-industri-halal-indonesia-masih-di-bawah-malaysia
Wakil Presiden Maruf Amin, di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jalan Proklamasi, Selasa (6/11/2018). (Sumber: KOMPAS.com/JESSI CARINA)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

Salah satu penyebab kenaikan permintaan produk halal tersebut ialah semakin bertambahnya populasi penduduk Muslim di dunia, yang pada 2018 tercatat 1,8 miliar orang dan diprediksi mencapai 2,2 miliar penduduk di 2030.

"Peningkatan populasi tersebut secara otomatis akan meningkatkan permintaan produk barang dan jasa halal," ujar Ma'ruf Amin.

Namun demikian, Ma’ruf Amin mengakui Indonesia masih harus mengimpor produk makanan halal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim di dalam negeri.

"Jangankan sebagai produsen dan menjadi pemain global, untuk memenuhi kebutuhan makanan halal domestik saja kita masih harus impor," kata Ma'ruf Amin.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Ajak Seluruh Tokoh Agama Berperan Menuju Level Endemi Covid-19

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia masih cukup besar membelanjakan produk halal, yakni mencapai 173 miliar dollar AS atau 12,6 persen dari pangsa pasar produk makanan halal dunia.

"Indonesia justru menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia, menjadi konsumen terbesar dibandingkan dengan negara mayoritas muslim lainnya," ujar Ma'ruf Amin.

Indonesia bahkan juga belum mampu mengoptimalkan potensi yang ada meningkatkan industri produk halal di dalam negeri. Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan potensi tersebut di industri produk halal seperti Malaysia.

"Kita belum mampu memanfaatkan potensi secara optimal seperti Malaysia, bahkan Brasil dengan muslim minoritas, utamanya dalam menjadikan dirinya sebagai produsen makanan halal terbesar di dunia," ujarnya.

Baca Juga: Survei Indikator: Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Ma'ruf Amin di Bawah 50 Persen

Merujuk pada Global Islamic Report Tahun 2019, Brasil tercatat memiliki nilai ekspor produk makanan dan minuman halal terbesar di dunia, yakni mencapai 5,5 miliar dollar AS.

Negara dengan minoritas muslim lain yang mengekspor produk makanan dan minuman halal terbesar kedua di dunia adalah Australia, dengan nilai ekspor 2,4 miliar dollar AS.

Dengan kondisi demikian, Ma'ruf Amin berharap seluruh pihak terkait untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi dan meningkatkan ekspor produk halal, sehingga Indonesia dapat menjadi produsen halal terbesar di dunia.

"Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk kegiatan usaha syariah baik skala besar maupun kecil," ujar Ma'ruf.

Baca Juga: Telepon Ketum MUI KH Miftachul Akhyar, Wapres Ma'ruf Amin: Kondisi Beliau Semakin Baik

 




Sumber : Kompas.com/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x