Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Anggaran BBM Tak Cukup, Petugas Tak Bisa Amankan Natuna dari Serbuan Kapal Asing

Kompas.tv - 29 April 2022, 08:00 WIB
anggaran-bbm-tak-cukup-petugas-tak-bisa-amankan-natuna-dari-serbuan-kapal-asing
Sebuah kapal Ikan Vietnam diduga tengah beroperasi di Laut Natuna Utara, Natuna, Kepulauan Riau, pada 19 April 2022. (Sumber: Kompas.id/DOK. ALIANSI NELAYAN NATUNA)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

”Mereka (kapal Vietnam) sering keluar masuk LNU (Laut Natuna Utara) untuk menangkap ikan secara ilegal. Mereka berulang kali terpantau bergerak di perairan yang jelas-jelas merupakan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia, karena di situ tidak ada tumpang-tindih klaim dengan negara lain,” kata Imam,  seperti dikutip dari Kompas.id, Jumat (29/4).

Pola yang sama

Analisis Keamanan Laut dan IUU Fishing yang disusun IOJI juga menunjukkan, kapal Vietnam paling marak beroperasi di Laut Natuna Utara setiap Maret hingga April.

Pada Maret 2022 terdeteksi ada 58 kapal Vietnam yang diduga melakukan IUU Fishing di perairan itu. Adapun pada April 2022 terdeteksi 47 kapal Vietnam.

”Pola yang sama juga terjadi pada 2021. Tahun lalu, tren intrusi kapal asing di LNU juga mencapai puncaknya pada Maret hingga April,” jelasnya.

Peneliti hukum laut IOJI, Jeremia Humolong Prasetya, menyatakan, pelanggaran IUU Fishing oleh kapal Vietnam yang terus berulang menjadi ancaman serius bagi keamanan maritim Indonesia. Aparat perlu meningkatkan intensitas patroli di laut agar nelayan lokal aman dari ancaman kapal ikan asing.

Adapun Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri juga mengungkapkan bahwa nelayan setempat bertemu enam pasang kapal pukat Vietnam pada 16-17 April 2022.

Lokasi itu berada di perairan yang berjarak sekitar 79,6 kilometer dari Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Perairan di sekitar Pulau Laut jelas masuk dalam ZEE Indonesia. Wilayah itu bukan kawasan abu-abu atau perairan yang masih dalam sengketa antara Indonesia dan Vietnam.

”Kapal-kapal itu jelas melanggar karena masuk sangat jauh ke Laut Natuna Utara. Tidak adanya upaya penindakan oleh aparat menunjukkan negara tidak serius mengatasi persoalan ini,” kata Hendri.

Peneliti hukum laut IOJI, Jeremia Humolong Prasetya, menyatakan, pelanggaran IUU Fishing oleh kapal Vietnam yang terus berulang menjadi ancaman serius bagi keamanan maritim Indonesia.

Aparat perlu meningkatkan intensitas patroli di laut agar nelayan lokal aman dari ancaman kapal ikan asing.

Baca Juga: Indonesia juga Pesan 2 Kapal Selam dari Prancis, Jubir Kemenhan: Ekskalasi di Laut Natuna Meningkat

 



Sumber : Kompas.id



BERITA LAINNYA



Close Ads x