Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Liburan di Observatorium Bosscha, Ada Pameran Sejarah-Pengamatan Matahari, Ini Syarat & Ketentuannya

Kompas.tv - 27 Juni 2023, 19:00 WIB
liburan-di-observatorium-bosscha-ada-pameran-sejarah-pengamatan-matahari-ini-syarat-ketentuannya
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kunjungi Observatorium Bosscha pada peringatan 100 tahun di Lembang, Bandung Barat, Senin (30/1/2023). Untuk mengisi libur panjang Iduladha dan liburan sekolah, observatorium Bosscha yang berlokasi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengadakan program Pameran Sejarah Observatorium Bosscha. . (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Fadhilah

BANDUNG, KOMPAS.TV - Untuk mengisi libur panjang Iduladha dan liburan sekolah, observatorium Bosscha yang berlokasi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengadakan program Pameran Sejarah Observatorium Bosscha.

Staf Observatorium Bosscha Yatny Yulianty mengatakan, mulai Juni 2023 ini Bosscha telah membuka kembali kunjungan untuk publik tetapi hanya setiap hari Sabtu. 

Adapun mulai Sabtu (1/7/2023) mendatang, Bosscha mulai menghadirkan program kunjungan wisata edukasi astronomi dengan tema tertentu.

"Mulai Sabtu ini, kita hadirkan program yang lebih banyak menggali tentang sejarah keobservatoriuman di Bosscha ini. Apalagi kan Bosscha sudah berusia 100 tahun di 2023 ini," kata Yatny di Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/6/2023). 

Baca Juga: Libur Iduladha dan Sekolah, Ancol Gelar Festival Layang-layang hingga Berkemah di Sea World

Ia menjelaskan, untuk menikmati pameran ini para pengunjung akan diarahkan masuk ke dalam ruang pameran untuk menjelajahi objek-objek dari koleksi Observatorium Bosscha.

Pemandu dari observatorium akan mengajak pengunjung mempelajari peran situs observatorium serta objek tersebut dalam studi penentuan waktu, survei, dan astronomi yang telah dijalankan observatorium selama 100 tahun berdiri.

Pengunjung juga dapat mempelajari sejarah keobservatoriuman, evolusi instrumen, dan metode pengamatan astronomi dalam topik penelitian yang dilakukan di Observatorium Bosscha.

Yatny menyampaikan, kunjungan wisatawan Bosscha tiap Sabtu masih hanya 100 orang setiap hari. Tujuannya, agar pesan edukasi tersampaikan secara baik ke pengunjung. 

Baca Juga: Siap-Siap Bun, Mulai Besok Ada Operasi Pasar Daging Ayam, Harganya di Bawah Rp36.000/Kg

"Kami berupaya meningkatkan efikasi tingkat pendidikan atau transfer informasi dan ikatan dengan pengunjung, jadi kalau banyak (orang) itu nggak bisa banyak diskusi, jadi transfer ilmunya kurang," ujarnya. 

Ia menyebut, masyarakat bisa membeli tiket masuk Bosscha lewat situs resmi bosscha.itb.ac.id dan mengakses laman Kunjungan Siang Berpemandu.

Setiap pengunjung dikenakan biaya untuk pembelian tiket sebesar Rp50 ribu.

Kegiatan kunjungan pada hari Sabtu akan terus dievaluasi pihak observatorium.

Sehingga tak menutup kemungkinan hari kunjungan akan ditambah guna memperluas edukasi astronomi kepada masyarakat maupun wisatawan.

"Kami masih menunggu beberapa jadwal kunjungan berikutnya, kami sudah melihat minatnya tinggi sekali, mungkin yang mendapat tiket itu lebih sedikit daripada yang tidak mendapatkan tiket," ucapnya. 

Baca Juga: Selain Putar Balik, Ini Hal-hal yang Bisa Bikin Pengendara Kena Denda Besar di Jalan Tol

Mengutip dari laman resminya, Bosscha ditutup pada 2020 saat pandemi dan mulai dibuka kembali pada Juni 2023. 

Selain ada Pameran Sejarah Observatorium Bosscha, wisatawan juga bisa mengamati obyek-obyek di luar angkasa menggunakan teleskop Zeiss. 

Setiap hari kunjungan, terdapat dua sesi dengan kuota pengunjung masing-masing sesi sebanyak 50 orang.

Sesi 1 pukul 08.30 WIB-10.00 WIB, sedangkan Sesi 2 pukul 10.30 WIB-12.00 WIB.  

Informasi keterisian kuota akan terus diperbarui di situs web bosscha.itb.ac.id, dan pengunjung hanya dapat mendaftar pada jadwal dengan kuota yang masih tersedia.

Baca Juga: Cak Imin Minta Jangan Ada Potong Gaji Pekerja Karena Cuti Bersama Iduladha Besok

Ada sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi saat akan berkunjung ke Observatorium Bosscha:

1. Tur akan dimulai tepat waktu, pastikan tiba minimal 30 menit sebelum sesi dimulai. Keterlambatan berkonsekuensi pengunjung hanya dapat mengikuti sebagian isi tur atau pembatalan oleh pihak observatorium. 

2. Perhatikan waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menuju observatorium. Pada hari kerja, perjalanan dari pusat kota Bandung dapat ditempuh sekitar 45-60 menit. 

Dalam kondisi akhir pekan atau masa libur besar perjalanan dapat ditempuh hingga tiga jam.

3. Calon pengunjung yang datang ke lokasi tanpa pendaftaran di awal, dapat diterima selama kuota program kunjungan masih tersedia. 

Pihak manajemen observatorium berhak menolak pengunjung yang datang ke lokasi tanpa pendaftaran bila kuota kunjungan sudah terpenuhi. 

4. Calon pengunjung yang sudah mendaftar dapat melakukan pembatalan atau penjadwalan ulang dengan mengirim e-mail ke obsbosscha@gmail.com paling lambat 72 jam sebelum waktu berkunjung. 

Penjadwalan ulang hanya boleh dilakukan sebanyak satu kali. 

5. Ketidakhadiran pada jadwal kunjungan atau pembatalan tanpa penjadwalan ulang akan berakibat tiket hangus dan tidak bisa dilakukan pengembalian dana (refund). 

Baca Juga: Kartu Pintar Robot dan Kecerdasan Buatan Dimanfaatkan untuk Tunjang Pelayanan Haji

6. Jika cuaca mendung atau turun hujan, tidak akan bisa melakukan pengamatan matahari melalui teleskop. 

7. Anak-anak berusia hingga 12 tahun wajib didampingi oleh orangtua. Orangtua bertanggung jawab atas pengawasan anak-anak. 

8. Observatorium Bosscha dapat menyesuaikan kunjungan dengan kebutuhan khusus para pengunjung. Sebagian besar fasilitas di Observatorium Bosscha belum dapat diakses kursi roda, oleh sebab itu calon pengunjung dianjurkan berdiskusi dengan pengelola terlebih dahulu sehingga kunjungan dapat diatur sesuai kebutuhan. 




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x