Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

31 Kereta LRT Jabodebek Spesifikasinya Beda-Beda, Pintu Kereta dan Pintu Stasiun Tidak Sejajar

Kompas.tv - 2 Agustus 2023, 10:53 WIB
31-kereta-lrt-jabodebek-spesifikasinya-beda-beda-pintu-kereta-dan-pintu-stasiun-tidak-sejajar
Dua rangkaian LRT berhenti di sekitar Stasiun LRT Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/7/2023). 31 rangkaian kereta LRT Jabodebek yang dibuat BUMN PT INKA ternyata punya spesifikasi yang berbeda-beda. (Sumber: KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA )
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tiga puluh satu  rangkaian kereta LRT Jabodebek yang dibuat BUMN PT INKA ternyata punya spesifikasi yang berbeda-beda. Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroatmodjo mengatakan, pihaknya sempat menerima keluhan dari Siemens yang mengembangkan software untuk LRT Jabodebek. 

Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan, perbedaan spesifikasi membuat kereta itu tidak bisa berada sejajar dengan pintu stasiun saat berhenti. 

Akhirnya software yang dibuat Siemens untuk mengoperasikan LRT diperbaiki untuk mensejajarkan pintu kereta dan pintu stasiun, yang otomatis menambah biaya lagi. 

"Siemens suatu hari call meeting, komplain sama saya. 'Pak ini software-nya naik cost-nya' 'Kenapa?' 'Spek kereta INKA-nya ini, baik dimensi, berat, maupun kecepatan dan pengeremannya berbeda-beda satu sama lain'," kata Tiko dalam acara "InJourney Talks" di Jakarta, Selasa (1/8/2023). 

"Jadi 31 kereta itu beda spek semua. Jadi software-nya mesti dibikin toleransinya lebih lebar, supaya bisa men-capture berbagai macam dari spek itu," lanjutnya. 

Proses itu pun perlu waktu berbulan-bulan, untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang saat naik dan turun LRT Jabodebek. 

Baca Juga: Wamen BUMN Ungkap Ada Salah Desain LRT Jabodebek, Semua Komponen Proyek Berjalan Liar

Penyempurnaan software inilah juga yang membuat uji coba LRT Jabodebek untuk masyarakat umum diundur. Dari yang harusnya akhir Juli jadi awal Agustus. Pihak LRT pun belum menginfokan tanggal pastinya. 

Tiko mengungkap, masalah soal spesifikasi dan software itu bisa terjadi lantaran tidak ada integrator dalam proyek LRT Jabodebek. 

Ia menerangkan, ada enam proyek dalam LRT Jabodebek. Diantaranya PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang mengerjakan prasarana seperti rel, jembatan, dan stasiun Kemudian pembuatan kereta oleh PT INKA (Persero), software development oleh Siemens, dan sistem persinyalan oleh PT Len Industri (Persero).

Seharusnya ada integrator yang mengkoordinasikan seluruh pengerjaan proyek agar bisa selaras. 

"Di semua proyek besar itu ada sistem integrator, tapi ini enggak ada. Jadi semua komponen proyek itu berjalan liar tanpa ada integrator di tengah," ujarnya. 

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, mundurnya uji coba LRT Jabodebek untuk masyarakat umum bukan disebabkan masalah pada sistem kereta tersebut. 

Baca Juga: Bima Arya Beberkan Penyebab LRT Tidak Sampai Bogor, Sediakan Biskita Jadi Feeder ke Harjamukti

Ia menyatakan, hal itu dilakukan untuk menyiapkan semua aspek LRT Jabodebek sudah siap dioperasikan. Erick menyebut, pemeriksaan LRT Jabodebek dilakukan oleh konsultan internasional. 




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x