Kompas TV ekonomi energi

Bahlil Soal Investasi Migas di RI: Pertamina Jangan Nafsu Kuda Tenaga Ayam

Kompas.tv - 21 September 2023, 08:20 WIB
bahlil-soal-investasi-migas-di-ri-pertamina-jangan-nafsu-kuda-tenaga-ayam
Foto arsip Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bahlil meminta Pertamina untuk meningkatkan kapasitasnya, agar bisa menggarap peluang investasi minyak dan gas di Indonesia. (Sumber: Instagram @bahlillahadalia)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

Adapun, sektor hulu migas bakal menjadi motor penting untuk menopang program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan gross domestic product (GDP) tertinggi di dunia.

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Investasi memproyeksikan Indonesia membutuhkan investasi sekitar 545 miliar dolar AS, dimana sekitar 10 persen di antaranya akan ditopang oleh sektor migas.

Baca Juga: Menteri Investasi Bahlil Sebut Warga Rempang Mau Digeser di Wilayah Lain: Hak Rakyat Kami Jaga

"Jadi dalam hitungan saya, sektor migas membutuhkan investasi sekitar 68,1 miliar dolar AS hingga 2040," ungkapnya. 


 

Bahlil juga menggarisbawahi bahwa industri hulu migas di Tanah Air bisa berpotensi besar menjadi kunci utama dalam perekonomian di daerah.

Oleh karena itu, Kementerian Investasi juga meminta para KKKS untuk berkolaborasi dengan pengusaha daerah dan mendukung usaha pembinaan pengusaha daerah.

Sehingga masyarakat daerah juga bisa merasakan manfaat keberadaan cadangan migas di wilayahnya.

"Kami harus kolaborasi dengan pengusaha nasional, teman-teman di daerah, UMKM daerah. Jangan hanya membawa kontraktor dari Jakarta. Bina teman-teman daerah yang memenuhi syarat," ucapnya. 

Baca Juga: Profil Agus Martowardojo, Bankir Kawakan pernah Jadi Gubernur BI, Menkeu, Kini Komut PLN dan GoTo

"Jangan menjadikan mereka hanya sebagai penonton. Bina lah pengusaha di sekitar daerah operasi agar memiliki persyaratan yang dapat ikut mengerjakan proyek," tambahnya. 

Industri hulu migas akan menjadi prioritas untuk dijaga iklim investasinya karena sektor migas memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Untuk investasi, kami tetap dorong butuh kontribusi, postur di pertumbuhan ekonomi didorong sampai 35 persen. Konsumsi kita tekan sehingga keseimbangan pertumbuhan ekonomi berkualitas," tandasnya. 




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x