Kompas TV ekonomi energi

Bos SKK Migas Sebut 2023 Tahun Terbaik Penemuan Cadangan Migas dalam 2 Dekade

Kompas.tv - 13 Januari 2024, 14:07 WIB
bos-skk-migas-sebut-2023-tahun-terbaik-penemuan-cadangan-migas-dalam-2-dekade
Ilustrasi eksplorasi migas. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto menyatakan, tahun 2023 merupakan tahun terbaik dalam penemuan cadangan migas selama lebih dari 2 dekade terakhir. (Sumber: Pertamina Hulu Energi )
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto menyatakan, tahun 2023 merupakan tahun terbaik dalam penemuan cadangan migas selama lebih dari 2 dekade terakhir.

Ia menerangkan, ada dua capaian utama yang menjadikan tahun 2023 sebagai tahun terbaik di sektor eksplorasi. Yaitu total sumber daya recoverable resource yang mencapai 805,1 juta barrel setara minyak.

"Terbesar sejak penemuan Lapangan Abadi (Blok Masela) 23 tahun lalu pada 2000," kata Dwi Soetjipto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/1/2024). 

Selain itu, terdapat 2 penemuan tercatat sebagai giant discoveries di pemboran laut dalam di Geng North di Cekungan Kutai, Kalimantan dan Layaran di Laut Andaman. Lembaga WoodMackenzie, Rystad Energy dan S&P Global menyebut, kedua penemuan tersebut masuk ke dalam 5 biggest discoveries dunia tahun 2023.

Baca Juga: Houthi Tak Sengaja Serang Kapal Tanker yang Bawa Minyak Rusia, Dikira Milik Inggris

Dengan adanya temuan sumber migas besar tersebut, Dwi Sutjipto optimistis investasi eksplorasi migas akan naik lagi di tahun 2024. 

“Target investasi ekplorasi di tahun 2024 ditargetkan meningkat lagi sebesar 1,8 miliar dollar AS atau naik 200% dibandingkan realisasi investasi eksplorasi di tahun 2023 yang sebesar 0,9 miliar dollar AS," ujarnya.

Ia menyatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan raksasa migas Italia, ENI, sebagai operator Geng North untuk dapat melakukan percepatan produksi di sumber migas baru itu. Sehingga, dapat memperkuat neraca gas nasional serta dapat mendukung hilirisasi gas di wilayah tersebut.

Pemerintah juga akan menghidupkan kembali operasional Badak LNG Bontang dari 2 train menjadi 4 train dengan pasokan gas mencapai sekitar 1.700 MMSCFD atau setara dengan produksi di Abadi Masela.

”Kapan onstream (beroperasi) tentu menunggu pengajuan plan of development (POD), tapi kami sudah komitmen untuk melakukan percepatan-percepatan agar dapat segera diproduksikan," ujarnya. 

Baca Juga: Fakta-fakta Pertamina Temukan Sumber Migas di Bekasi: Punya Cadangan Puluhan Juta Barel Minyak

Sebagai informasi, SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama.

Pada 2023, Dwi Sujtipto menyatakan tren kinerja investasi Hulu Migas nasional telah melampaui tren kinerja hulu migas secara global. 

SKK Migas mencatat hingga akhir tahun 2023, realisasi investasi hulu migas mencapai 13,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 210 triliun. Dibandingkan dengan realisasi investasi di tahun 2022, terdapat peningkatan hingga 13 persen. 

"Realisasi investasi hulu migas di 2023 sekaligus menjadikannya sebagai investasi terbesar sejak tahun 2016 atau dalam 8 tahun terakhir," ucapnya. 

Hal itu menunjukkan bahwa upaya-upaya pemerintah dan SKK Migas untuk meningkatkan iklim investasi telah mampu mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali melirik sektor hulu migas.

Baca Juga: Pemerintah Bayar Dana Kompensasi BBM Subsidi Rp132 T, Pertamina Happy

Dwi menambahkan di tengah berbagai tantangan yang ada, sektor hulu migas mampu melakukan konsolidasi dan menemukan jalan untuk dapat pulih lebih cepat akibat pandemi Covid-19.

Serta mampu berperan secara tepat di tengah transisi energi sehingga hulu migas tetap menjadi salah satu tujuan investasi di Indonesia.

“Kami bersyukur selain melalui program kerja yang masif dan agresif, pelaksanaan transformasi hulu migas sesuai rencana strategis Indonesia Oil & Gas 4.0 berjalan dengan baik, yang hasilnya dapat terlihat dengan semakin masifnya investasi di sektor hulu migas, meskipun ditengah munculnya tantangan baru yaitu berkembangnya investasi di sektor energi bersih,” kata Dwi. 

Mantan Dirut Pertamina itu mengaku optimistis tren investasi akan terus meningkat di masa mendatang. 

Terkait investasi hulu migas untuk mencapai target long term plan (LTP) menuju target 2030, Dwi menyampaikan bahwa tahun 2023 Investasi hulu migas pertama kalinya mampu melampaui target investasi yang telah ditetapkan dalam LTP. 

Baca Juga: Menpan RB Ungkap Seleksi CASN 2024 Bisa Digelar Lebih dari Sekali, yang Pertama Mulai Mei

“Berdasarkan perhitungan dalam LTP, sesungguhnya target investasi adalah 13 miliar dollar AS. Sehingga capaian investasi 2023 yang sebesar 13,7 miliar dollar AS lebih tinggi sekitar 5 persen dari target LTP," ucapnya. 

"Untuk tahun 2024 kami telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar 17,7 miliar dollar AS atau di atas target LTP yang sebesar 16 miliar dollar AS," kata Dwi.

Menurut dia, investasi yang masif khususnya di pemboran sumur pengembangan telah mampu mengurangi laju penurunan produksi pada mayoritas lapangan produksi yang sudah aging sehingga lifting minyak di tahun 2023 hanya turun 1 persen. 




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x