Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Bertemu di Melbourne, Jokowi dan PM Australia Bahas Kendaraan Listrik sampai Investasi di IKN

Kompas.tv - 6 Maret 2024, 08:06 WIB
bertemu-di-melbourne-jokowi-dan-pm-australia-bahas-kendaraan-listrik-sampai-investasi-di-ikn
Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), Melbourne, Australia, Selasa (05/03/2024). (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

MELBOURNE, KOMPAS.TV - Dalam rangka meningkatkan hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama 75 tahun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), Melbourne, Australia, pada Selasa (5/3/2024).

Kedua pemimpin menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama strategis di kawasan Indo-Pasifik. Kunjungan Jokowi sekaligus untuk menghadiri KTT ASEAN-Australia. 

“Australia adalah mitra strategis Indonesia dan ASEAN di kawasan Indo-Pasifik, kawasan tempat kita berbagi masa depan serta tanggung jawab bersama menjaga stabilitas,” kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden. 

Dalam pertemuan itu, Jokowi menekankan empat poin utama untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Australia. 

Baca Juga: Bertemu PM Selandia Baru, Jokowi Bahas Perdagangan Kedua Negara yang Turun 18 Persen di 2023

Pertama, Presiden menyambut baik perkembangan kerja sama kedua negara, termasuk penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kolaborasi Kendaraan Listrik.

“Saya harap MoU dapat segera diimplementasikan melalui pembentukan joint steering committee dan penyusunan work plan. Khusus terkait nikel, saya mendorong kedua negara dapat lebih mengedepankan kolaborasi daripada berkompetisi,” ujarnya. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengumumkan rencana pembukaan kantor perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI) di Sydney. Selain itu, Presiden menyambut baik penandatanganan MoU antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan National Capital Authority pada Februari lalu.

“Saya juga ingin kembali mengundang sektor swasta Australia untuk turut serta membangun IKN,” ucapnya.

Baca Juga: Kata Ketua Komisi VII Soal Rencana Pemanggilan Menteri Bahlil Lahadalia Terkait Izin Tambang



Sumber : KOMPAS TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x