Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Bandara Dhoho Siap Beroperasi 100 Persen, Ditargetkan Bisa Layani Arus Mudik Lebaran 2024

Kompas.tv - 31 Maret 2024, 12:05 WIB
bandara-dhoho-siap-beroperasi-100-persen-ditargetkan-bisa-layani-arus-mudik-lebaran-2024
Bandara Dhoho. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyatakan, Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, sudah siap melayani penerbangan. Ia berharap bandara yang diusulkan dan dibangun oleh Gudang Garam itu bisa melayani arus mudik Lebaran 2024. (Sumber: Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

Bandara Dhoho Kediri merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), yang pembangunannya dilakukan oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.

Bandara ini memiliki landasan pacu 3.300 x 0 meter, apron commercial 548 x 141 meter, apron VIP 221 x 97 meter, empat taxiway atau jalur perpindahan pesawat yang membentang sepanjang 306 meter x 32 meter dan 438 meter x 32 meter, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi.

Pada sisi darat, bandara ini memiliki terminal penumpang seluas 18.224 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Bandara ini selain ke depan melayani penerbangan internasional, juga untuk haji dan umroh.

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) / PT PII, salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan RI melakukan penjaminan atas Proyek Jalan Tol Kediri - Tulungagung yang melintasi Kota Kediri, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. 

Proyek itu dijalankan dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). 

Baca Juga: Perjalanan Kereta Makin Banyak saat Mudik, Hati-Hati ketika Lewati Perlintasan Sebidang

Proyek Jalan Tol Kediri - Tulungagung yang digagas oleh PT Gudang Garam Tbk ini mendapat penjaminan selama 15 tahun dan eksposur penjaminan sebesar Rp1,78 triliun. PT Surya Sapta Agung Tol sendiri merupakan anak usaha Gudang Garam. 

Kementerian PUPR mengatakan, pembangunan Tol Kediri - Tulungagung adalah keputusan bisnis yang sangat strategis karena tol ini akan menghubungkan Tol Trans Jawa yang telah beroperasi dengan Jalur Pansela (Pantai Selatan).

Proyek sepanjang 44,17 km ini direncanakan sebagai bagian dari sistem jalan Tol Trans Jawa dan menjadi penyokong akses menuju Bandara Dhoho Kediri.

Berdasarkan proyeksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), volume lalu lintas harian di Jalan Tol Kediri-Tulungagung senilai Rp10,47 T ini, dapat terus naik signifikan per 10 tahunnya hingga masa konsesi berakhir 50 tahun mendatang. 


 

 




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x