Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Mantan KSAU jadi Komisaris Utama Garuda, Ini Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Terbaru

Kompas.tv - 22 Mei 2024, 22:15 WIB
mantan-ksau-jadi-komisaris-utama-garuda-ini-susunan-dewan-komisaris-dan-dewan-direksi-terbaru
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melakukan pergantian komisaris dan direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (22/5/2024). (Sumber: Dok. Garuda Indonesia )
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

Baca Juga: 47,5% Penerbangan Haji Garuda Indonesia Terlambat, Kemenag Beri Teguran Tertulis

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dirinya optimistis langkah penyehatan keuangan Garuda dapat terus berjalan on the track.

Ia menambahkan, tahun kinerja 2023 menjadi tahun perbaikan bagi Garuda Indonesia.

“Fundamen kinerja Perusahaan terus menunjukkan tren positif seiring komitmen atas implementasi corrective actions di sepanjang tahun 2023 yang menghasilkan sejumlah capaian krusial,” kata Irfan.

Di antaranya, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 251,99 juta dolar AS pada 2023, serta menyelesaikan pembayaran utang secara penuh kepada kreditur dengan nilai utang hingga Rp255 juta. Hal itu sesuai skema perjanjian perdamaian yang mendapatkan putusan homologasi.

Baca Juga: KAI Siapkan 20 Kereta Tambahan untuk Long Weekend Waisak, Bandung hingga Malang jadi Rute Favorit

Irfan menyampaikan, Garuda Indonesia juga Berbagai mendukung inisiatif berkelanjutan dan terbarukan yang merupakan bagian dari komitmen Perusahaan untuk mencapai misi sustainability development goals (SDG).

Komitmen tersebut di antaranya diwujudkan Perusahaan melalui upaya dekarbonisasi, kontribusi dalam uji coba penerbangan komersial pertama di Indonesia menggunakan bioavtur J2.4 yang berbasis inti minyak kelapa sawit, serta keterlibatan aktif dalam pengembangan Kabupaten Nias Barat.

“Garuda Indonesia pada Kuartal 1-2024 membukukan pertumbuhan pendapatan usaha secara group sebesar 18,07 persen menjadi 711,98 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Irfan.

Baca Juga: Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus Pesawat Garuda Indonesia yang Rusak saat Bawa 450 Calon Jemaah Haji

Capaian tersebut turut didukung pertumbuhan pendapatan di berbagai lini, termasuk lini penerbangan berjadwal yang tumbuh sebesar 18,19 persen menjadi sebesar 599,01 juta dolar AS.

Kemudian penerbangan tidak berjadwal tumbuh sebesar 53,57 persen menjadi sebesar 19,67 juta dolar AS dan pendapatan lainnya juga mencatatkan peningkatan sebesar 11,92 persen menjadi 92,28 juta dolar AS.

“Melalui berbagai inisiatif kinerja perusahaan berkelanjutan yang berlandaskan key driver simple, profitable, dan full-service dengan dibarengi optimisme outlook industri aviasi yang telah kembali ke situasi sebelum pra-pandemi, kami meyakini upaya untuk membawa Perusahaan kembali sehat dapat berjalan on the track sesuai proyeksi,” tutup Irfan.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x