Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

10 Juta Gen Z Menganggur, Menaker Ungkap Pendidikan dan Kebutuhan Industri Tidak Link and Match

Kompas.tv - 23 Mei 2024, 06:40 WIB
10-juta-gen-z-menganggur-menaker-ungkap-pendidikan-dan-kebutuhan-industri-tidak-link-and-match
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkap penyebab hampir 10 juta Generasi Z menjadi pengangguran saat ini. (Sumber: Kemenaker RI)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

Hasil olahan Tim Jurnalisme Data Harian Kompas terhadap data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Februari tahun 2009, 2014, 2019, dan 2024 menunjukkan adanya tren penurunan penciptaan lapangan kerja di sektor formal.

Pekerja sektor formal yang dimaksud adalah mereka memiliki perjanjian kerja dengan perusahaan berbadan hukum.

Selama periode 2009-2014, lapangan kerja yang tercipta di sektor formal menyerap sebanyak 15,6 juta orang.

Jumlah ini menurun menjadi 8,5 juta orang pada periode 2014-2019, dan kembali merosot pada periode 2019-2024 menjadi 2 juta orang saja.

“Hal ini menunjukkan bahwa peluang masuk pasar kerja formal di Indonesia kian sulit, termasuk oleh lulusan baru (fresh graduate),” demikian dikutip dari Kompas.id, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas, Pengangguran Turun ke Level PraPandemi

Dalam laporannya, Harian Kompas juga menyebut generasi Z (lahir 1997-2012) lebih sulit mencari kerja.

Data Sakernas Agustus 2017 dan Agustus 2022 memperlihatkan adanya penurunan jumlah serapan kerja dan penambahan durasi mendapatkan kerja yang dialami lulusan baru di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Dalam Sakernas, waktu kelulusan dan masa tunggu mendapatkan pekerjaan, dihitung sejak pelaksanaan survei pada bulan Agustus hingga setahun ke belakang.

Sebagai contoh, pada periode September 2016 hingga Agustus 2017, ada 5,8 juta orang yang lulus di semua jenjang pendidikan.

Sebanyak 1,2 juta orang atau 21,9 persen di antaranya diterima kerja sebagai pegawai/buruh di sektor formal.

Baca Juga: Gobel: Solusi Tuntaskan Kemiskinan di Indonesia Bukan Bansos dan BLT, tapi Ciptakan Lapangan Kerja

Sementara jumlah lulusan selama periode September 2021 hingga Agustus 2022 naik menjadi 7,1 juta.

Tetapi dari jumlah itu, hanya 967.806 orang atau 13,6 persen di antaranya yang diterima bekerja di sektor formal.

“Dengan demikian, mereka yang lulus pada 2022 atau masuk dalam kategori Generasi Z, tidak semudah generasi sebelumnya, yakni Generasi Y atau milenial (1981-1996) dalam mendapatkan kerja di sektor formal,” tulis Harian Kompas.



Sumber : Antara, Kompas.id



BERITA LAINNYA



Close Ads x