Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Siap-Siap! Harga Beras Bakal Naik Lagi, Bapanas: dalam Dua hingga Tiga Bulan ke Depan

Kompas.tv - 11 Juni 2024, 15:30 WIB
siap-siap-harga-beras-bakal-naik-lagi-bapanas-dalam-dua-hingga-tiga-bulan-ke-depan
Foto ilustrasi. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memprediksi harga beras akan naik dua hingga tiga bulan ke depan. (Sumber: Kompas.com/MUH. AMRAN AMIR)
Penulis : Gading Persada | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV- Teruntuk warga Indonesia, khususnya ibu-ibu. Siap-siap, harga beras diprediksi bakal naik lagi. Setidaknya dalam waktu dekat ini.

Kenaikan harga beras ini seperti diperkirakan oleh Badan Pangan Nasional (Bappanas) yang menyebut bahwa hal itu terjadi lantaran produksi beras nasional pada tahun ini turun signifikan dibandingkan tahun lalu. Ditambah adanya penurunan produksi gabah.

”Penurunan produksi gabah itu diperkirakan menyebabkan harga beras naik lagi dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Gabah petani akan kembali diperebutkan sehingga bakal naik harganya dan berujung pada kenaikan harga beras,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, Senin (10/6/2024), dikutip dari Kompas.id.

Baca Juga: Program Bantuan Pangan Beras 10 Kg Dilanjutkan Mulai Juni 2024, Kuat hingga Akhir Tahun?

Arief menjelaskan, merujuk Neraca Produksi-Konsumsi Beras 2023-2024, total produksi beras nasional pada Januari-Juli 2024 diperkirakan sebesar 18,64 juta ton. Volume produksi beras itu turun 2,47 juta ton dibandingkan Januari-Juli 2023 yang sebanyak 21,11 juta ton.

Dengan total konsumsi beras nasional sebanyak 18 juta ton pada Januari-Juli 2024, surplus beras pada periode tersebut hanya sebanyak 0,65 juta ton. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, surplus beras nasional sebesar 3,29 juta ton.

”Jadi, selisih surplus beras pada Januari-Juli 2023 dengan Januari-Kuli 2024 cukup besar, yakni 2,64 juta ton,” kata Arief dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR yang digelar secara hibrida di Jakarta.

Menurut dia, hal itu menjadi perhatian pemerintah untuk menghadapi bulan-bulan berikutnya. Apalagi, untuk semester II-2024 sepertinya akan sulit menambah produksi mengingat sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau.

Meski demikian, lanjutnya, pemerintah akan berupaya mengejar produksi beras di dalam negeri, seperti dengan menambah kuota pupuk bersubsidi dan menyediakan 90.000 pompa. Pemerintah juga telah memutuskan mengimpor 3,6 juta ton beras pada tahun ini untuk menambah cadangan beras pemerintah.

Adapun data BPS menyebutkan, harga rerata nasional berbagai jenis beras di tingkat eceran pada pekan I Juni 2024 sebesar Rp15.125 per kilogram (kg). Harga beras tersebut turun 0,91 persen dibandingkan harga rerata pada Mei 2024 yang sebesar Rp15.263 per kg.

Baca Juga: Siap-Siap, Harga Eceran Tertinggi Beras Berpotensi Naik Bulan Depan!

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan, saat ini harga beras cenderung turun. Namun, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras bertambah dari 38 daerah menjadi 58 daerah.

Harga beras tersebut juga berpotensi naik kembali karena produksi padi pasca-puncak panen raya padi pada April-Mei 2024 turun. 

”Pemerintah perlu bersiap-siap dan mengantisipasi potensi kenaikan harga beras,” tandas dia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri secara hibrida di Jakarta, Senin (10/6).


 



Sumber : Kompas.id



BERITA LAINNYA



Close Ads x