Kompas TV internasional kompas dunia

Mesir, Jerman, Prancis, Dan Yordania Bertemu Untuk Hidupkan Kembali Perundingan Timur Tengah

Kompas.tv - 12 Januari 2021, 06:35 WIB
mesir-jerman-prancis-dan-yordania-bertemu-untuk-hidupkan-kembali-perundingan-timur-tengah
Menlu Negeri Jerman Heiko Maas, tengah, tersenyum kepada wartawan saat ia bertemu dengan Menlu Yordania Ayman Safadi, kiri, Menlu Mesir Sameh Shoukry, tengah, dan Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian, kanan, di Istana Tahrir, Kairo, Mesir, Senin, 11 Januari 2021. (Sumber: AP/Nariman El-Mofty)
Penulis : Edwin Shri Bimo

KAIRO, KOMPAS.TV - Mesir hari Senin (11/01/2021) menjadi tuan rumah bagi para menteri luar negeri Jerman, Prancis dan Yordania yang bertemu membahas cara-cara menghidupkan kembali pembicaraan damai antara Israel dan Palestina, seminggu sebelum Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden menjabat, demikian dilansir Associated Press.

Dalam pernyataan bersama usai pertemuan, para menteri luar negeri ini menyerukan langkah-langkah praktis untuk meluncurkan "negosiasi yang kredibel" antara Israel dan Palestina demi mencapai negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota, di wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967.

Para menteri mengatakan mereka siap bekerja dengan Amerika Serikat untuk memfasilitasi negosiasi yang akan mengarah pada "perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi di kawasan itu."

Baca Juga: Tak Akan Beri Tahanan Palestina Vaksin Covid-19, Israel Dituduh Rasis

“Ada keinginan untuk melihat hubungan yang dekat dengan Amerika Serikat pada kebangkitan proses perdamaian, dan itu perlu dilakukan suatu saat nanti,” Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan pada konferensi pers bersama setelah pertemuan tersebut.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukry mengatakan pembentukan negara Palestina merdeka seharusnya tidak mengancam keamanan Israel,"Keberadaan negara Palestina yang merdeka dan bersebelahan di samping negara Israel yang aman adalah jaminan utama untuk mencapai stabilitas di kawasan kami," katanya.

Palestina menderita banyak kemunduran saat Amerika Serikat berada di bawah pemerintahan Donald Trump. Palestina juga mengeluhkan tentang apa yang mereka katakan sebagai langkah pro-Israel dari Washington.

Baca Juga: Diplomasi Indonesia di Tahun 2021 Akan Tetap Mendukung Palestina

Namun, mereka mengatakan bahwa mereka siap bekerja dengan pemerintahan Biden yang akan datang.

Trump telah mengesampingkan Otoritas Palestina, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS di sana dari Tel Aviv.

Pemerintahannya juga memangkas bantuan keuangan untuk Palestina dan membela Israel dalam isu pemukiman warga Israel yang menyerobot tanah warga Palestina.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi bertemu dengan para menteri Senin pagi, "Sebuah penyelesaian untuk perjuangan Palestina akan mengubah realitas dan kondisi seluruh wilayah menjadi lebih baik, dan akan membuka jalan serta cakrawala baru untuk kerjasama regional antara pemerintah dan masyarakat," kata el-Sissi.

Baca Juga: Indonesia Tolak Buka Hubungan Diplomatik Israel, Presiden Palestina Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x