Kompas TV internasional kompas dunia

Demi Tangkap Jurnalis Oposisi, Belarusia Alihkan Penerbangan Yunani-Lithuania ke Minsk

Kompas.tv - 24 Mei 2021, 09:18 WIB
demi-tangkap-jurnalis-oposisi-belarusia-alihkan-penerbangan-yunani-lithuania-ke-minsk
Pesawat Ryanair dengan penerbangan Yunani-Lithuania dialihkan ke Minsk, Belarusia, dan seorang jurnalis didalamnya ditangkap oleh Pemerintah Belarusia, Minggu (23/5/2021). (Sumber: AP Photo/Mindaugas Kulbis)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

Mereka pun diperintahkan untuk beralih ke bandara terdekat di Minsk.

Padahal menurut Flightradar24, pesawat lebih dekat ke Vilnius dibandingkan ke Minsk.

“Kami meminta maaf kepada penumpang yang terdampak atas delay yang sangat disesalkan ini, yang berada di luar kontrol Ryanair,” bunyi pernyataan dari maskapai tersebut.

Atas kejadian itu Uni Eropa dan NATO diharapkan untuk ikut campur.

Baca Juga: Laporkan Kematian Seorang Pengunjuk Rasa Akibat Aksi Brutal Polisi, Jurnalis Belarusia Disidang

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengecam keras insiden tersebut dan mengatakan akan ada implikasi serius karenanya.

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Belarusia, Julia Fisher, mengungkapkan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko memalsukan ancaman bom untuk menangkap jurnalis.

Ketua Dewan Eropa, Charles Michael mengatakan pimpinan UE akan mengadakan pembicaraan atas masalah ini, Senin (24/5/2021).

Sedangkan Sekjen NATO Jens Stoltenberg menegaskan ini merupakan masalah serius dan berbahaya.

Protasovich dan Nexta memiliki peranan penting bagi oposisi Belarusia saat pemilihan, dan terus melanjutkan perjuangannya lewat media.

Baca Juga: Undangan Pesta Ulang Tahun di California Viral di Tiktok, Polisi Tangkap 149 Orang

Nexta sendiri lebih banyak beroperasi melalui Telegram, serta Twitter dan Youtube.

Pemimpin oposisi Belarusia Svetlana Tikhanovskaya, mengatakan Protasevich telah meninggalkan Belarusia pada 2019, dan meliput acara pemilihan presiden dengan Nexta pada 2020.

Atas bantuannya terhadap oposisi, Protasevich, yang berusia 26 tahun, menghadapi hukuman mati di Belarusia karena dianggap sebagai teroris.

Pada pemilihan Presiden 2020, Lukashenko sendiri diklaim sebagai pemenang, meski pemilihan tersebut dilaporkan sarat dengan kecurangan.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x